Mantan Pejabat CIA: ISIS Berpotensi Ulangi Tragedi 11 September
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS/ISIL) menjadi inspirasi bagi serangan mematikan oleh dua laki-laki di sebuah pameran karya kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad di dekat Dallas, Texas, pekan lalu.
Hal itu disampaikan oleh mantan pejabat teras badan intelijen Amerika Serikat, CIA (Central Intelligence Agency), Michael Morell (56), saat diwawancari khusus oleh kantor berita USA Today, Minggu (10/5).
Morell melanjutkan, hanya masalah waktu saja sebelum kelompok jihadis itu melancarkan serangannya ke AS yang dapat menyebabkan banyak warga sipil meninggal.
"Jika kita tidak bisa mengontrol ISIS, kita akan melihat beragam serangan," ujar Morell. Ia mengingatkan serangan al-Qaeda yang diluncurkan pada 9/11 (11 September 2001, red).
Sejauh ini, upaya AS belum efektif dalam melawan keberhasilan ISIS terkait perekrutaan ratusan mualaf Amerika. "Tidak efektif sebab hal itu sangat sulit untuk dilakukan," Morell menjelaskan.
Morell adalah tokoh berpengaruh di CIA. Ia pernah menjadi deputi direktur CIA dan dua kali menjadi plt direktur CIA, yaitu pada tahun 2011 dan 2013. Ia sedang bersama Presiden George W. Bush di SD Florida pada 2001 silam saat presiden diberitahu bahwa sebuah pesawat telah menabrak World Trade Center. Ia juga sedang bersama Presiden Obama di Gedung Putih ketika informasi terbunuhnya Osama bin Laden oleh Navy Seal Team Six terdengar, hampir satu dekade kemudian.
Setelah 33 tahun di CIA, Morell menuliskan pengalamannya dalam sebuah buku yang diterbitkan oleh Twelve, bertajuk The Great War of Our Time: The CIA’s Fight Against Terrorism From Al Qa’ida to ISIS.
Ia menitikberatkan pada perang besar yang telah menguji keamanan nasional dan politik, yang berlangsung selama lebih dari satu dekade. “Menurut perspektif saya,” katanya.
Sementara itu, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Jeh Johnson, mengatakan bahwa saat ini dunia sedang berada dalam fase baru ancaman teroris global, Minggu (10/5)
“Sebuah kesalahan apabila berpikir bahwa al-Qaeda juga tewas bersama bin Laden di Abbottabad,” ujar Morell melanjutkan.
Sementara kepemimpinan al-Qaeda di Afghanistan dan Pakistan telah hancur, cabang lain semakin berkembang, termasuk kelompok al-Qaeda di Semenanjung Arab yang berbasis di Yaman.
"Kelompok tersebut saat ini memiliki kemampuan menjatuhkan pesawat di AS," kata Morell. "Jika itu terjadi besok, saya tidak akan terkejut," lanjutnya.
Baca juga:
- Buku Ex Pejabat CIA Beberkan Kaitan Snowden dengan ISIS
- Dua Pria Ditembak Polisi di Pameran Kartun Nabi Muhammad
- Wawancara Eksklusif Ex Bendahara ISIS: Uang Mereka Tiada habisnya
Editor : Eben Ezer Siadari
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...