Raja Salman Tidak Akan Hadiri Pertemuan Tingkat Tinggi di AS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Raja Arab Saudi Salman tidak akan menghadiri pembicaraan yang digelar Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pekan depan yang berupaya memulihkan kepercayaan dan pengaruh dari sejumlah pemimpin negara Teluk Arab.
Pernyataan dari kedutaan Arab Saudi di Washington pada Minggu (10/5) mengatakan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Nayef akan memimpin delegasi Arab Saudi dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut.
Putra raja, Deputi Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga akan menghadiri pertemuan itu.
Enam negara Gulf Cooperation Council (GCC) akan mengunjungi Gedung Putih pada Rabu (13/5) dan menghadiri pertemuan tingkat tinggi di Camp David pada hari berikutnya.
Washington dan sejumlah negara Teluk Arab diperkirakan akan membahas serangkaian inisiatif keamanan baru di Timur Tengah.
AS berupaya meredakan ketakutan negara-negara Arab bahwa AS semakin menjauh dari kawasan yang bergejolak tersebut, ditambah Iran yang mungkin masih dapat membuat bom nuklir melalui perjanjian internasional yang saat ini dirampungkan dengan rival lama dari negara-negara Teluk Arab.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan Salman akan melewatkan pertemuan tingkat tinggi tersebut “dikarenakan waktu pertemuan itu bersamaaan dengan jadwal gencatan kemanusiaan Yaman dan pembukaan King Salman Center for Humanitarian Aid,” menurut pernyataan dari kedutaan tersebut.
Jubeir “menegaskan kembali komitmen Raja Salman untuk mencapai perdamaian dan keamanan di Yaman serta keinginannya untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan kepada rakyat Yaman,” kata dia.
Dalam KTT tersebut diperkirakan hanya dua pemimpin negara yang akan hadir yaitu Kuwait dan Qatar. Emir Kuwait, Sabah Ahmad al-Sabah, telah berangkat ke Washington hari Minggu (10/5) dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani akan berangkat Senin (11/5).
Sultan Qaboos bin Said dari Oman dan Presiden Uni Emirat Arab Khalifa bin Zayed al-Mahyan tidak menghadirinya karena alasan kesehatan. (AFP)
Editor : Eben Ezer Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...