Mantan PM Ukraina Yulia Tymoshenko Dibebaskan
KIEV, SATUHARAPAN.COM - Mantan PM Ukraina Yulia Tymoshenko dibebaskan setelah ditahan selama 2,5 tahun dengan tuduhan menyalahgunakan kekuasaan.
Yulia Tymoshenko, seperti dilaporkan kantor berita Reuters dan Itar Tass, dibebaskan dari rumah sakit di Kharkiv, Sabtu (22/2), yang selama ini menjadi penjaranya. Anak perempuannya, Yevhenia Tymoshenko mengumumkan, ibunya telah dibebaskan, tetapi akan tetap dirawat di rumah sakit, akibat masalah pada punggungnya.
Sebelumnya, seperti dikabarkan Deutsche Welle, parlemen di Kiev menyatakan melengserkan Presiden Viktor Yanukovich dari jabatannya, sekaligus mengumumkan pemilihan umum baru yang dipercepat, yang akan digelar 25 Mei.
Dalam pemungutan suara di parlemen, dengan suara mayoritas mutlak, 331 dari 332 anggota parlemen, menyepakati pembebasan Tymoshenko. Mantan Perdana Menteri Ukraina itu divonis hukuman tujuh tahun penjara oleh rezim Yanukovich, atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan. Proses politik itu dikritik tajam dunia internasional.
Yanukovich Tuding Makar
Presiden yang dilengserkan parlemen, Yanukovich, menyatakan tidak mengakui hasil pemungutan suara. Ia menuding parlemen melakukan tindakan ilegal.
"Ini tindakan makar, dan saya tidak akan mundur," ujarnya menganggapi pengumuman parlemen. "Saya tidak akan meninggalkan negeri ini, dan tetap presiden terpilih," Yanukovich menegaskan dari Kota Kharkiv di timur Ukraina.
Yanukovich dilaporkan akan tetap bertahan di kota metropolitan Kharkiv, yang mayoritas penduduknya pro-Rusia.
Aparat Keamanan Ubah Sikap
Perubahan cepat di Kiev, juga dipicu perubahan sikap polisi dan aparat keamanan, yang kini berpihak ke kalangan pemrotes. "Kami berpihak pada rakyat Ukraina," demikian diumumkan Kementerian Dalam Negeri.
Bahkan pasukan elite Berkut, yang belum lama ini menembaki secara terarah kelompok pemrotes, kini berpihak ke oposisi. Dalam bentrokan bersenjata di Kiev beberapa hari terakhir, sedikitnya 80 orang tewas, kebanyakan dari pihak oposisi.
Parlemen memilih Alexander Tchuryanoi, tokoh yang dekat dengan Tymoshenko, sebagai ketua baru, menggantikan Wolodimir Rybak yang pro-Yanukovich yang mengundurkan diri. Juga tokoh kepercayaan Tymoshenko lainnya, Arsen Awakov, diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri transisi. (Rtr/AFP/AP/DPA/Deutsche Welle)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...