Mari Rayakan Kehidupan!
Dalam segala ketidakpastian hidup selalu ada yang layak untuk dirayakan.
SATUHARAPAN.COM – Kita baru saja melalui momen pergantian tahun. Kita tenggelam dalam segala marak pembaruan. Riuh rendah, sorak sorai saat menghitung mundur detik-detik pergantian hari, perlombaan memetik kata-kata bijak bagai memetik buah saat musim panen, kembali menaburkan cinta dan kasih sayang di taman hati yang terlupakan saat sibuk dalam keseharian.
Ya, perayaan akan selalu menjadi bagian dari hidup, pesta bukanlah dosa. Paulo Coelho menuturkan bahwa bergembira dan berbahagia bukanlah suatu dosa, bersedih dan berdukacita bukanlah suatu kebajikan.
Hidup adalah sebuah pesta megah yang sudah selayaknya kita rayakan. Hidup adalah sebuah perhelatan Yang Punya Semesta dan, kita, manusia adalah helatnya.
Baiklah, maka tak ada yang salah dalam cara kita menyambut pergantian tahun, bukan? Ya, memang tidak salah, namun mengapa harus menunggu setahun lamanya jika hidup memang sebuah pesta? Tak dapat dipungkiri, hiruk pikuk kehidupan serta perjuangan untuk bertahan hidup memang menenggelamkan kita dalam kebanalan sehingga kita tak lagi dapat merasakan mistik keseharian. Rutinitas menjadikan kita manusia—yang mudah lupa—bahkan lupa menjadi manusia yang punya cerita dan rasa.
Dalam segala ketidakpastian hidup selalu ada yang layak untuk dirayakan. Ketidakpastian dan perubahan adalah kejutan dalam sebuah pesta besar ini. Bukankah sebuah pesta akan sangat jadi sangat membosankan dan tak layak disebut pesta tanpa kejutan? Dalam gegap gempita sukacita, pun kegetiran hidup, selalu ada makna di balik apa yang terjadi. Hidup tak selalu menyoal perkara besar, tanpa kita sadari banyak perkara kecil yang sering kali terlewatkan. Mengapa harus selalu memulai dari hal yang besar jika kita pun dimulai dari sesuatu yang bahkan juga tak kasat mata di dalam perut ibu kita?
Gelak tawa bahagia, deru tangis, jantung yang berdegup tegang serta kepala yang terasa panas, semua itu adalah anugerah Yang Punya Semesta berikan untuk manusia merayakan kehidupan. Tak ada yang sia-sia, yang mungkin ada adalah tawa, tangis, takut dan marah yang lupa kita nikmati. Menikmati di sini adalah mengaku, menjadi jujur serta bersyukur, seperti anak kecil yang bebas menangis lalu kembali tertawa dan hidup. Bukankah ada waktu bagi segala sesuatu?
Masih merasa bersalah dan hendak menunda untuk merayakan kehidupan?
Selamat Tahun Baru,
Selamat Hari Baru,
Mari rayakan kehidupan!
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...