Marrick Ballen, Direktur Baru KITLV Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-en Volkenkunde (KITLV) Indonesia memperkenalkan direktur barunya dalam kunjungan ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), akhir Juli lalu. Direktur baru KITLV Indonesia itu adalah Dr Marcus Wilhelmus Bellen (Marrick Ballen), yang menggantikan Dr Roger Tol, yang memasuki masa purna tugas.
KITLV Indonesia, Lembaga Kerajaan (Belanda) untuk Ilmu Bahasa, Negara, dan Antropologi (bahasa Inggris: Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies), adalah lembaga penelitian yang didirikan pada tahun 1851, untuk ilmu antropologi, ilmu bahasa, ilmu sosial, dan ilmu sejarah wilayah Asia Tenggara, Oseania, dan Karibia. Wilayah penelitian terletak di bekas jajahan Belanda dan juga wilayah Kerajaan Belanda, yaitu Indonesia, Suriname, Antillen Belanda, dan Aruba.
Kepala LIPI, Prof Dr Iskandar Zulkarnain, beserta jajaran, menyambut direktur baru KITLV tersebut. Dalam sambutan, seperti dimuat dalam siaran pers 4 Agustus 2015, ia menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin selama ini dengan KITLV, “Dengan direktur baru, harapannya ke depan kerja sama LIPI-KITLV dapat lebih ditingkatkan lagi.”
LIPI memiliki sejarah panjang dalam menjalin kerja sama dengan KITLV. Kedua pihak memiliki kesepakatan bersama dalam bidang sosial kemanusiaan sejak tahun 2002. Kerja sama yang telah terjalin dengan baik tersebut ditindaklanjuti dengan working agreement dalam bidang microfilming dan audiovisual archiving yang berlangsung sejak 2008 hingga 2013.
LIPI, melalui Pusat Penelitian Kependudukan, juga bekerja sama dengan KITLV dalam kajian tentang orang-orang Jawa di Suriname. Pada tahun 2013, KITLV menandatangani working agreement dengan PDII LIPI dan Library of Congress terkait dokumentasi dan penyimpanan grey literature.
Sementara itu, Marrick Bellen dalam sambutan perkenalan menuturkan mulai menduduki jabatan baru Direktur KITLV Indonesia pada 1 Agustus 2015, dan mulai aktif di Jakarta pada Oktober 2015. Dia berharap KITLV ke depan mampu menjembatani lebih baik lagi peneliti Indonesia dengan Belanda. (lipi.go.id)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...