Masjid Di Kamerun Dibom Saat Salat Subuh, 10 Tewas
Pelaku bom bunuh diri kali ini adalah dua perempuan.
KOLOFATA, KAMERUN, SATUHARAPAN.COM - Dua pembom bunuh diri menyerang sebuah masjid di kota dekat perbatasan Kamerun dengan Nigeria pada hari Rabu (13/1). Sedikitnya 10 orang tewas pada peristiwa yang berlangsung pada saat salat subuh itu.
Menuru gubernur wilayah tersebut, Mijiyawa Bakari, sejauh ini belum ada kelompok yang resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Pelaku bom bunuh diri kali ini adalah dua perempuan.
Aljazeera.com melaporkan, banyak yang menduga, ledakan bom yang terjadi di kota Kolofata ini merupakan pekerjaan dari anggota Boko Haram yang menyeberang perbatasan ke Kamerun beberapa hari yang lalu.
Kota Kolofata di Kamerun utara yang terletak di dekat perbatasan, telah berulang kali diserang oleh Boko Haram. Serangan bunuh diri lain yang diyakini dilakukan oleh Boko Haram terjadi bulan Desember tahun lalu di Kamerun, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 30 lainnya.
Pada bulan September, pembom bunuh diri menewaskan sembilan orang di Kolofata dan melukai 18.
Boko Haram, yang mengobarkan pemberontakan untuk mendirikan negara sendiri di timur laut Nigeria berdasarkan interpretasi ekstrem Islam, mulai meningkatkan serangannya awal tahun lalu. Mereka menyasar negara tetangga seperti Kamerun dan negara-negara lain, yang telah mendukung upaya militer Nigeria menghancurkan kelompok tersebut.
Amerika Serikat juga mengirimkan perlengkapan militer dan pasukan ke Nigeria untuk membantu menundukkan Boko Haram.
Sejak akhir November, tentara Kamerun telah melakukan operasi di beberapa daerah perbatasan. Tujuannya melemahkan pemberontak yang telah sangat aktif di wilayah tersebut.
Sumber aljazeera.com mengatakan operasi ini telah secara signifikan melemahkan kemampuan Boko Haram, memaksa para pemberontak berpaling dari konfrontasi langsung dengan militer dengan cara memperbanyak serangan bunuh diri.
Selama enam tahun pemberontakan, kelompok itu telah menewaskan sekitar 20.000 orang dan menyebabkan 2,3 juta orang mengungsi, menurut Amnesty International dan PBB.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...