Masyarakat AS Setuju Praktik Keagamaan di Sekolah Umum
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM - Survei dari Gallup yang dipublikasikan di The Huffington Post Kamis (2/10), menunjukan 61 persen responden, yang merupakan masyarakat AS, menyetujui pelaksanaan doa bersama di ruang kelas pada sekolah umum. Persentase ini menurun dari tahun 2001, yaitu 66 persen responden menyetujui pelaksanaan doa bersama di ruang kelas pada sekolah umum.
Persentase itu menunjukkan sebagian masyarakat AS tidak setuju dengan kebijakan Mahkamah Agung AS, yang melarang acara keagamaan di sekolah umum pada jam belajar.
Sementara 75 persen responden mengizinkan pelajar mengucapkan doa di depan acara wisuda, dan 77 persen berpendapat seharusnya fasilitas sekolah umum mengakomodasi kegiatan keagamaan usai jam belajar.
Survei Gallup juga mengungkapkan preferensi politik responden, pendukung Partai Republik lebih mendukung praktik keagamaan di sekolah umum.
Annie Laurie Gaylor, President Freedom from Religion Foundation, mengatakan terjadi tren penurunan persentase masyarakat AS yang menyetujui praktik keagamaan di sekolah, namun persentase tersebut masih tinggi. “Beruntung konstitusi AS tidak berdasarkan kepentingan mayoritas,” kata Gaylor.
Hasil survei Gallup didapat dari wawancara telepon yang dilakukan 7-10 Agustus 2014, dengan jumlah responden sebesar 1.032 orang berusia di atas 18 tahun, yang tinggal di 50 negara bagian di AS. Tingkat kepercayaan responden 95 persen dan margin kesalahan sebesar empat persen. (huffingtonpost.com/Gallup)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...