MAVEN NASA Masuki Orbit Mars
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Pesawat ruang angkasa Mars Atmosphere dan Volatile Evolution (MAVEN) NASA mengorbit di plenet Mars mulai Minggu (21/9), sebuah misi untuk mempelajari bagaimana iklim Planet Merah itu berubah dari waktu ke waktu mulai dari hangat dan basah hingga dingin dan kering.
“Berdasarkan data navigasi yang teramati, selamat karena kini MAVEN berada dalam orbit,” kata Dave Folta dari Goddard Space Flight Center NASA.
Pengorbit tak berawak itu, telah melakukan perjalanan lebih dari 10 bulan menempuh jarak 711 juta kilometer, untuk mencapai Mars guna melakukan penelitian bidang tersebut, untuk pertama kalinya di lapisan atmosfer atas planet tersebut.
Data dari pesawat ruang angkasa MAVEN itu, ditujukan untuk membantu para ilmuwan memahami apa yang terjadi pada air di planet tersebut dan karbon dioksida di dalam atmosfernya beberapa miliar tahun yang lalu.
Bagaimana Mars kehilangan atmosfernya adalah salah satu misteri terbesar dalam ilmu pengetahuan. Jawabannya bisa menjelaskan potensi planet untuk mendukung kehidupan bahkan jika itu hanya mikroba, berabad-abad yang lalu.
Temuan MAVEN ini juga, diharapkan dapat membantu menambah pengetahuan tentang bagaimana manusia bisa bertahan hidup di masa depan pada kunjungan selanjutnya ke Planet Merah tersebut, mungkin awal 2030.
“Mars adalah tempat yang dingin, tapi tidak banyak atmosfer,” kata John Clarke, dari tim sains MAVEN. Temperaturnya sangat dingin, jauh di bawah nol. Atmosfernya sekitar setengah persen dari apa yang kita hirup,” tambahnya.
“Tapi kita tahu bahwa Mars bisa berubah dan mungkin berbeda di masa lalu. Ada banyak bukti mengalirnya air di permukaan dari sejarah kuno Mars.”(AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...