Mayoritas Warga Kota Kelahiran Morsi Mendukung Konstitusi Baru
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Mayoritas mutlak warga di kota kelahiran mantan Presiden Mesir, Mohammed Morsi, menyetujui konstitusi baru dalam referendum konstitusi yang dilakukan dua hari (14-15/1).
Hasil sementara dan belum resmi di seluruh Mesir menunjukkans etidaknya 95 persen suara menyatakan “ya” untuk konstitusi baru. Dan dukungan mayoritas di kota kelahiran Morsi, presiden yang didukung Ikhwanul Muslimin dan digulingkan pada Juli lalu dinilai sebagai trend yang mencerminkan dukungan pada konstitusi baru di wilayah desa dan kota di seluruh Mesir.
Hasil penghitungan suara referenduk di desa Al-Adwa di Provinsi Sharqiya di Delta Nil, tempat kelahiran Morsi, menunjukkan bahwa 703 menyetujui konstitusi baru. Hanya 36 yang menolak dan 25 lain dinyatakan tidak sah, seperti dilaporkan situs berita Arab Al-Ahram.
Morsi adalah presiden yang dipilih secara demokratis dan digulingkan pada Juli tahun lalu. Dia berasal dan didukung oleh Ikhwanul Muslimin yang belakangan menyatakan memboikot referendum, bahkan organisasi itu telah dinyatakan sebagai oraganisasi teroris.
Morsi memenangkan pemilihan presiden pada tahun 2012 dengan selisih persentase yang kecil di Provinsi Sharqiya atas lawannya, Ahmed Shafiq, seorang menteri pada era kepemimpinan Hosni Mubarak yang digulingkan pada revolusi 2011.
Pada referendum 2012, lebih dari 3.200 pemilih dari Provinsi ini menyetujui kontitusi yang disusun oleh komite dengan mayoritas dari Ikhwanul Muslimin. Dan lebih dari 150 yang menolak.
Aliansi Nasional dan Pendukung Legitimasi (NASL) yang dimotori Ikhwanul Muslimin memboikot referendum dan melancarkan aksi protes sejak Morsi digulingkan.
Hasil resmi referendum akan diumumkan dalam dua hari mendatang, menurut Komite Agung Referendum. (ahram.org.eg)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...