Menag: Perguruan Tinggi Keagamaan Harus Mencerahkan Masyarakat
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM- Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan, jika kampus memiliki etika yang baik, maka Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) mampu mewujudkan pencerahan kepada masyarakat.
Dua etika akademik itu, kata Menag, adalah selalu mengajak kepada kebaikan dan memiliki keluasan pandangan.
Menag mengatakan itu dalam acara Pembinaan Pegawai, Peresmian Gedung Pendidikan Profesi Guru serta Rumah Tahsin dan Tahfidz di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD), di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/1).
"Saya mengingatkan bahwa kampus itu harus memiliki etika akademik. Warga akademik itu adalah para pekerja ilmu. Maka hendaknya, selalu mengajak kebaikan dan keluasan pandangan,” kata Menag.
Menurut dia, dengan keluasan pandangan, seseorang tidak mudah menyalahkan orang lain berbeda pandangan dengannya. Hal ini wajib dimiliki para warga akademik untuk dapat memberikan pandangan yang berimbang di masyarakat, khususnya terkait dengan masalah keagamaan.
"Dan tugas dari Perguruan Tinggi Keagamaan sebagai pencerah bagi masyarakat dapat terwujud," katanya di hadapan 200 warga akademik UIN SGD Bandung.
Dia mengapresiasi sejumlah capaian UIN SGD Bandung dalam riset dan publikasinya yang menduduki ranking pertama dibandingkan PTKIN di bawah Kemenag. "Oleh karena itu, saya berharap UIN Sunan Gunung Djati ini menjadi benchmark. Menjadi contoh bagi perguruan tinggi keagamaan lainnya," tandas Menag.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...