Menag: Tak Hanya Polwan, Jilbab untuk Semua Profesi

MATARAM, SATUHARAPAN.COM - Sehubungan dengan wacana publik mengenai larangan Polwan memakai jilbab saat bertugas, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menegaskan bahwa di Indonesia tidak boleh ada larangan muslimah berjilbab. Kebebasan berjilbab yang sedang diperjuangkan untuk Polwan, kata Menag, seharusnya juga diberlakukan untuk semua profesi muslimah.
Dikutip dari laman Kementerian Agama, "Jangan sampai ada lagi muslimah di Indonesia dilarang dan dipermasalahkan jilbab mereka karena alasan aturan seragam kerja," kata Menag dalam kunjungannya di Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (16/6).
Menag mengakui dirinya sudah bertemu khusus dan menyampaikan permintaan langsung kepada Kapolri untuk mengubah aturan bagi Polwan muslimah yang ingin berjilbab.
"Ini juga sedang kita upayakan ke beberapa profesi lain yang mungkin membuat aturan seragam serupa, melarang penggunaan jilbab," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Kapolri Komjen Nanan Soekarna menerangkan aturan di kepolisian tidak boleh berjilbab. Peraturan seragam Polri termuat dalam Keputusan Kapolri no pol: Skep/702/IX/2005.
"Aturan di kepolisian memang tidak boleh berjilbab," terang Wakapolri Komjen Nanan Soekarna, Minggu (9/6).

Tentara Ukraina Menolak Desakan Perdamaian Trump-Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pembicaraan perdamaian pekan ini antara Rusia dan Amerika Serikat yang bertuju...