Mendoakan Musuh?
SATUHARAPAN.COM – Kata orang, orang sukses selalu punya musuh. Pasalnya, hampir pasti ada orang yang menginginkan kesuksesannya. Ibarat pohon, semakin tinggi, semakin besar angin menerpanya. Kalau tak siap diterpa angin besar, jangan menjadi pohon tinggi. Jika tak siap dimusuhi, jangan menjadi orang sukses.
Namun, perlu diakui, tak sedikit orang sukses yang dicinta banyak orang. Itu merupakan seni tersendiri: menapaki kesuksesan sembari berbagi sukses dengan orang lain.
Yang juga penting dicatat, tak hanya orang sukses yang memiliki musuh. Sepanjang hidup, kita bisa saja menemui orang yang bersikap memusuhi. Jika itu bermula dari kesalahan kita, tentu wajib dikoreksi. Jika bukan, kata bijak berikut patut direnungkan: ”Sebisa mungkin, jika tergantung pada dirimu sendiri, jauhilah permusuhan. Kalau tak bisa kau hindari, hadapi dengan kebijaksanaan”
Sekadar contoh: Anda berusaha berbuat baik kepada orang tersebut, namun ada saja yang dilakukannya untuk mempersulit perjalanan karier Anda; dia selalu membantah pemikiran Anda dengan ide yang menurutnya lebih brilyan agar Anda tak terlihat hebat; dia ingin Anda pergi sehingga dia tampak cemerlang; Anda adalah penghalang bagi kesuksesannya.
Kalau sudah begini, doa merupakan kiat jitu! Tak terlalu mudah. Tetapi, ada satu rahasia yang ingin saya bagikan: jika kita mendoakannya, kita akan tertegun menyaksikan perubahan dalam dirinya; setidaknya dalam diri Anda sendiri.
Doakanlah apa yang Anda rasakan sebagai kelemahan orang itu, mintalah Tuhan mengikisnya karena sikapnya terhadap Anda muncul akibat kelemahan itu. Ampunilah dia karena dia mungkin tak tahu apa yang dilakukannya. Bisa saja dia tak berubah, tetapi Anda akan merasakan perubahan besar dalam sikap Anda memandang dirinya. Doa sungguh berkuasa!
editor: ymindrasmoro
email: inspirasi@satuharapan.com
Mensos Tegaskan Tak Ada Bansos untuk Judi Online
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan tak ada ...