Mengampuni dan Menyertai
Jika Tuhan saja mengampuni dan menyertai, masak kita kagak?
SATUHARAPAN.COM – Minggu besok, 20 November 2016, merupakan minggu terakhir dalam kalender gerejawi, disebut pula Minggu Kristus Raja. Bacaan Injil leksionari pada minggu tersebut berkisah tentang Yesus yang tersalib (Luk. 23:33-43). Sedikitnya ada dua hal yang bisa kita pelajari dari Sang Raja.
Pertama, Yesus adalah Pribadi yang mengampuni. Di salib itu, Yesus berdoa: ”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Luk. 23:34).
Tak banyak orang yang sungguh-sungguh jahat. Kemungkinan sangat sedikit orang yang sungguh-sungguh jahat. Yang paling banyak—mungkin kita pun termasuk di di dalamnya—orang yang tidak tahu apa yang diperbuatnya. Dan untuk orang-orang macam begini, Yesus memberikan pengampunan-Nya. Pemahaman bahwa seseorang tidak tahu apa yang diperbuatnya akan membuat kita lebih mampun mengampuni.
Kedua, Yesus adalah Pribadi yang menyertai. Kepada seorang penjahat yang disalibkan bersama-sama dengan dia, Yesus berkata, ”Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Luk. 23:43). Jika kepada penjahat yang disalibkan Yesus menjanjikan penyertaan, apalagi kepada umat pilihan-Nya.
Yesus tidak meninggalkan umat-Nya. Dia senantiasa ada bersama umat. Inilah penghiburan terbesar bagi kita. Yesus tidak pernah abai akan umat-Nya. Kebersamaan bersama dengan Tuhan seharusnya bisa menjadi modal kita dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.
Nah, kalau Tuhan saja mengampuni dan menyertai kita dalam kehidupan kita, bukankah itu juga yang harus kita lakukan bagi sesama kita?
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
KPK Tetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Tersangka Kasus...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perju...