Mengenakan Busana Muslim, Perempuan Arab Saudi di Inggris Dibunuh
INGGRIS, SATUHARAPAN.COM – Seorang perempuan Arab Saudi ditikam hingga mati karena mengenakan busana muslim. Dia adalah seorang mahasiswi S3 yang pindah ke Inggris enam bulan lalu.
Nahid Almanea, 31 tahun, ditemukan mati bersimbah darah pada jam 10:40 pagi di jalan di Colchester, Essex, Inggris pada hari Selasa (17/6). Paramedis telah mencoba untuk menyelamatkannya, tapi dia meninggal di tempat kejadian dari ujung kepala dan tubuh cedera.
Mahasiswi ini mengenakan pakaian biru tua yang disebut abaya, serta syal jilbab warna-warni. Hal ini mengarahkan dugaan polisi bahwa dia mungkin ditargetkan karena alasan keagamaan seperti diberitakan media Inggris pada Rabu (18/6).
Seorang laki-laki berusia 52 tahun dari Colchester telah ditangkap sehubungan dengan kejadian itu. Petugas keamanan diperkirakan meminta waktu tambahan untuk menanyainya.
Nahid Almanea mengambil kelas bahasa di Universitas Essex untuk S3 Ilmu Pengetahuan Alam. Dia diduga tinggal di Colchester bersama kakaknya.
Nahid Almanea lulus pada Agustus mendatang. Peristiwa ini kemudian mengundang perhatian tempat dosen-dosennya mengajar.
Richard Barnard, kepala Akademi Internasional Universitas Essex, mengatakan, “Nahid adalah seorang mahasiswi di Jurusan Bahasa Inggris Essex, tempat mengembangkan keterampilan berbahasa Inggris para mahasiswa.”
“Nahid bergabung dengan jurusan ini dan dia seorang mahasiswa yang sangat kerja keras dan teliti, berkembang dengan sangat baik.”
"Dia adalah anggota jurusan yang tenang, penuh perhatian, dan dihormati dan berkeinginan melanjutkan studi akademis lebih jauh. Dia akan sangat dirindukan dosen-dosennya dan para mahasiswa."
Pemimpin mahasiswa Muslim kemarin mengungkapkan rasa kecewa mereka terkait serangan itu.
Omar Ali, presiden Federasi Mahasiswa dari Peradaban Islam, mengatakan, "Seorang mahasiswi internasional Saudi di Universitas Essex, Nahid Almanea, baru saja datang ke Inggris untuk mengenyam pendidikan demi masa depan yang lebih baik.
“Polisi Essex telah menegaskan bahwa jilbabnya mungkin memainkan sebuah faktor dalam kejahatan mengerikan ini.”
"Ini adalah potongan berita paling menyedihkan sehingga aku tidak begitu bersemangat mengikuti kegiatan tahunan mahasiswa. Doa yang tulus kami bersama saudari kami yang telah dibunuh dan kami menyampaikan belasungkawa tulus kami untuk keluarganya."
Detektif Inspektur Tracy Hawking mengatakan petugas keamanan menjaga pikirannya terbuka tentang motif serangan itu.
Namun dia menambahkan, "Kami sadar bahwa pakaian korban akan diidentifikasi sebagai kemungkinan seorang Muslim dan ini salah satu jalur utama penyelidikan tetapi sekali lagi tidak ada bukti kuat saat ini bahwa dia menjadi sasaran karena agamanya.”
Detektif sekarang memanggil para saksi yang melalui jalan itu antara jam 8.30 hingga 11 pagi pada hari itu.
Hawking mengatakan, "Kejahatan ini dilakukan di sebuah jalan yang sibuk di tempat kamu akan mengharapkan sejumlah orang melaluinya.”
"Hal itu berani, serangan nekad, dan kemungkinan besar orang berada di sana atau ada di sekitar situ pada waktu itu."
Petugas juga meminta warga untuk memeriksa kebun mereka dan tempat sampah untuk setiap senjata yang dibuang atau pakaian bernoda darah.
Korban diyakini telah meninggalkan rumahnya di daerah Greenstead di Colchester sekitar jam 10 pagi.
Hawking mengatakan, "Kami belum mampu secara resmi mengidentifikasi korban tapi kami yakin kami tahu siapa dia dan khususnya petugas penghubung keluarga yang terlatih berbicara dengan keluarganya sekarang.”
“Sebuah forensik post-mortem dijadwalkan akan dilakukan sore ini untuk menentukan penyebab kematian, tetapi pada saat ini akan tampak bahwa pisau atau senjata tajam lainnya yang digunakan dalam serangan ini. Korban juga mengalami luka wajah namun penyebab ini belum ditetapkan.”
"Kami tidak memiliki detail lebih lanjut tentang senjata pembunuh atau senjata pada saat ini, tetapi jika ada orang datang dengan barang yang mencurigakan sehingga mereka berpikir ini bisa dihubungkan ke pembunuhan ini maka kami akan meminta mereka untuk menghubungi kami."
Setelah kejadian itu, polisi meluncurkan sebuah pencarian di daerah menggunakan anjing pelacak dan helikopter dengan peralatan pencitraan termal.
Sebuah pembatas ditegakkan di sekitar daerah tempat petugas forensik bekerja.
Petugas keamanan juga melihat kemungkinan peristiwa pembunuhan ini terkait dengan pembunuhan James Attfield, seorang pria rentan dengan kerusakan otak yang meninggal setelah ditikam lebih dari 100 kali di sebuah taman di kota pada bulan Maret.
"Ada beberapa kesamaan antara pembunuhan langsung ini dengan James Attfield tetapi ada juga sejumlah besar perbedaan juga," kata Hawking.
"Tidak ada motif yang dikenal saat serangan ini dan kami menjaga pikiran terbuka dan mengeksplorasi semua peluang yang memungkinkan penyelidikan."
Petugas keamanan akan terus melakukan patroli tambahan di daerah itu.
Sementara Universitas Essex, tempat Almanea kuliah, mengingatkan para mahasiswanya untuk tetap waspada.
Dalam sebuah email kepada mahasiswa sebelumnya, pihak universitas mengingatkan,“Bila bepergian ke dan dari kampus jangan berjalan sendiri jika mungkin, jangan mengambil jalan pintas, dan tetap ke daerah yang terawasi. Tetap waspada dan sadari lingkungan sekelilingmu.”
Salah satu warga setempat mengatakan, "Ini adalah hal yang mengerikan terjadi tetapi ini hal sangat buruk di sekitar sini. Saya hanya berharap mereka menelusuri ke akar apa yang tengah terjadi."
Nahid Almanea itu ditemukan di jalan Salary Brook di pinggiran Colchester. Jalan itu telah diberi pembatas oleh polisi.
Tetangganya Jane Davies, 66 tahun, yang tinggal tidak jauh dari jalan itu di daerah Greenstead Colchester, mengatakan Nahid Almanea pindah sekitar tiga minggu lalu.
Dia mengatakan, "Ada rasa mengejutkan di sini. Ini akan menjadi hal mengerikan untuk memikirkan hal itu ada hubungannya dengan ras.
"Aku melihat dia setiap pagi dan dia selalu di dalam mobil peraknya. Aku tidak bisa berpikir dalam kehidupanku mengapa dia tidak mengemudi pada hari Selasa.
Mahasiswa Universitas Essex Ataa Koonison, 22 tahun, mengatakan, “Aku yakin dia hanya pindah tiga atau lebih pada minggu lalu, jadi saya belum benar-benar mengenalnya ... Ketika saya kembali ke polisi di sini, aku benar-benar takut.”
"Saya yakin banyak orang mengambil jalan yang sama ke universitas."
Diplomat Arab Saudi telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga, dan mengatakan mereka sedang bekerja memulangkan jenazahnya.
Sebuah pernyataan kedutaan Saudi di Inggris mengatakan, "Pangeran Mohammed bin Nawaf bin Abdulaziz, Duta Besar Saudi untuk Inggris, menyatakan dalam panggilan telepon kepada adik almarhum rasa belasungkawa yang tulus disampaikan kepada keluarganya.
"Dia menegaskan kesigapan kedutaan dalam mengambil semua prosedur untuk memulangkan jenazah almarhum ke Kesultanan."(dailymail.co.uk)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jaktim Luncurkan Sekolah Online Lansia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur meluncurkan Sekolah Lansia Onl...