Menghargai Perbedaan
Perbedaan memperkaya wawasan.
SATU HARAPAN.COM – Kesamaan sering kali digunakan sebagai landasan berelasi,menjalin ikatan, bahkan membangun gerakan. Percakapan semakin akrab ketika mengetahui bahwa dua orang yang sedang menunggu kereta ternyata berasal dari satu daerah, persahabatan terjalin ketika dua orang yang bertemu ternyata satu keyakinan iman dan keduanya aktivis pelayanan. Gerakan bersama terwujud karena memiliki ideologi dan nasib yang sama.
Kesamaan seolah-olah menjadi suatu kondisi yang harus ada sehingga percakapan dua orang yang saling tidak mengenal terjadi dan menjadi sahabat, cinta pria dan wanita menyatu dalam perkawinan, negara-negara bersatu membangun gerakan.
Tetapi, kadang kala kita mengabaikan bahwa keberagaman adalah realitas. Abai terhadap realitas menjadikan kesamaan bukan kata yang manis, tetapi pahit; tidak indah, namun suram; bukan damai, melainkan pertengkaran, konflik, bahkan peperangan bisa terjadi.
Demi membangun kesamaan seorang gadis harus melupakan hobinya dan ikut pacarnya, seorang suami harus melupakan makanan yang ia senangi demi kesukaan isterinya,seorang umat beragama harus meyimpan identitasnya agar bisa bermasyarakat dengan umat beragama lainnya. Atas nama kesamaan, perbedaan pun dikorbankan, dan itu mengingkari hakikat hidup—bahwa berbeda itu realitas.
Saya belajar mencintai keberbedaan dari hal sederhana dengan menempatkan dua rak buku berdampingan di rumah kami. Kedua rak tersebut untuk memajang buku-buku yang kami koleksi jauh sebelum menikah. Satu rak tersusun buku teologi, sementara satu rak lainnya tersusun novel dan komik. Kami belajar untuk tidak saling memaksakan kesukaan kami akan bahan bacaan. Dan perbedaan itu justru memperkaya wawasan dan isi percakapan kami. Saya belajar menikmati novel dan istri saya belajar memahami teologi.
Keberagaman itu adalah realitas dan selalu berharga untuk dicintai
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...