Menhan Inggris Rekrut Peretas Sebagai Tentara Cyber
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris, Philip Hammond, mengatakan akan merekrut peretas komputer yang telah dinyatakan bersalah secara hukum pidana. Para peretas itu direkut untuk menjadi tentara cyber (siber) pada sebuah unit militer yang ditugaskan memerangi serangan dunia maya.
“Sebagai kebijakan, pasukan bersenjata tidak harus mengecualikan orang-orang yang mendapatkan dakwaan pidana. Setiap individunya akan diperhatikan berdasarkan kecakapan mereka,” kata Hammond kepada televisi BBC, pada Senin malam (21/10) waktu setempat.
Sebelumnya, Philip Hammond pada bulan lalu mengumumkan, mereka berencana untuk merekrut ratusan ahli komputer untuk bekerja sebagai tentara cadangan militer selama 19 hari di dalam sebuah unit baru, Joint Cyber Reserve.
Nantinya, Joint Cyber Reserve akan bekerja sama dengan beberapa lembaga Inggris, termasuk Departemen Pertahanan dan Markas Pusat Komunikasi Pemerintah Inggris. "Membangun pertahanan siber saja tidak cukup. Inggris akan membangun kemampuan khusus untuk melakukan serangan balik di dunia maya," kata Philip Hammond.
China dan Rusia
Selanjutnya, Menhan Inggris itu tidak mengungkapkan secara jelas berasal dari mana saja serangan dunia maya itu. Namun, menurut sumber-sumber dari Pemerintah Inggris mereka mengindikasikan bahwa sejumlah besar serangan berasal dari China dan Rusia.
Secara terpisah, Hammond mengatakan kepada surat kabar Mail, bahwa serangan siber Inggris dapat menonaktifkan komunikasi musuh, senjata nuklir dan bahan kimia, pesawat, kapal, serta perangkat keras lainnya. "Pasukan kami dapat menggunakan senjata siber bersama senjata konvensional dalam konflik di masa mendatang," kata Menhan Inggris itu memerinci.
Sementara itu, Kepala unit cyber, Letnan Kolonel Michael White mengatakan, terhadap sistem perekutan program itu, pihaknya akan fokus terhadap kemampuan pelamar dan bukan kepribadian dari sang peretas tersebut. “Kami akan memperhatikan pengembangan kemampuan, bukannya menetapkan aturan yang ketat dan tegas mengenai ciri-ciri kepribadian seseorang,” ungkap Michael White.
Menurut agenda, perekrutan untuk unit Cyber Reserve itu dibuka bulan Oktober ini dan diperuntukan kepada semua orang dewasa di Inggris dan warga yang sudah bermukim di Inggris dalam kurun lima tahun terakhir, dan tentunya dengan syarat mereka harus dapat lulus dalam proses keamanan. (AFP/Antara)
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...