Menhan Irak Diserang Sniper

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Konvoi kendaraan Menteri Pertahanan Irak, Khaled al-Obeidi, ditembak oleh sniper di dekat kota Baiji, sekitar 190 kilometer dari Baghdad, Irak, kata juru bicara kementerian itu, hari Senin  (7/9).

Khaled al-Obeidi disebutkan tidak terluka. Penembakan itu terjadi dalam kunjungan lapangan ke Baiji.  "Menteri dalam keadaan  baik dan aman," kata juru bicara operasi gabungan, Brigadir Jenderal Yahya Rasool, seperti dikutip kantor berita Reuters.

Sementara menurut sumber  yang dikutip media Irak, iraqinews.com, bahwa serangan itu menyebabkan cedera pada salah satu pengawal. Namun "menteri tidak terluka."

Menteri Pertahanan Khaled al-Obeidi  sebelumnya memeriksa divisi militer di Baiji dan mengawasi pelaksanaan operasi militer di daerah Albu Jarad.

Baiji  merupakan kota dengan kilang minyak terbesar di Irak telah menjadi medan perang  lebih dari satu tahun, sejak militan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) menyerbu dan menguasai wilayah utara dan barat Irak pada Juni 2014.

Pada hari Minggu (6/9), komandan angkatan udara Irak mengatakan bahwa Irak untukmpertama kalinya menggunakan  pesawat tempur F-16 yang diperoleh dari Amerika Serikat untuk melawan NIIS atau ISIS (Islamic State of Iraq and Syria).

"Lima belas serangan udara dilakukan dalam empat hari terakhir," kata Letnan Jenderal Anwar Hama Amin, dalam konferensi pers di baghdad seperti dikutip kantor berita AFP. Serangan itu menggunakan "senjata pintar", kata Amin tanpa menyebutkan jenis senjata apa.

Menteri Pertahanan Irak, Khaled al-Obaidi, mengatakan bahwa serangan mencapai "hasil penting" dan dengan pesawat tempur itu  akan "berdampak pada pelaksanaan operasi di masa depan."

Amin mengatakan bahwa 15 serangan dengan pesawat F-16 telah dilakukan di Provinsi Salaheddin dan Kirkuk, di utara Baghdad.

Pesawat tempur F-16 di Irak baru ada empat unit yang tiba dari AS pada pertengahan Juni. Ini merupakan bagian dari 36 pesawat yang disetujui Washington untuk dibeli oleh Irak.