Spanyol: Pengungsi Bisa “Merusak” Citra Eropa
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Garcia-Margallo memperingatkan bahwa krisis pengungsi bisa “merusak” citra Eropa dan berkomitmen bahwa negaranya akan menampung pengungsi kendati masalah ekonomi yang menerpa negaranya.
“Dari sudut pandang etis dan praktis, selama tidak merusak citra Eropa serta mendukung ekstremisme, kami harus melakukan upaya maksimal” untuk membantu pengungsi, ujarnya di Iran, hari Senin (7/9).
Dia mengatakan Spanyol akan melakukan perannya “untuk menampung jumlah pengungsi semaksimal mungkin, memberikan mereka tempat perlindungan dan layanan sosial” kendati terdapat masalah keuangan di negaranya. Namun dia tidak mengatakan berapa jumlah pengungsi yang akan ditampung Spanyol.
UNHCR menyerukan kepada Uni Eropa (UE) untuk menampung minimal 200 ribu pengungsi.
Sementara itu di Madrid, Menteri dalam negeri Spanyol meminta kontrol yang lebih ketat untuk mencegah kemungkinan penyusupan anggota kelompok ekstremis bersenjata ISIS ke dalam arus pengungsi yang datang di Eropa dari Suriah.
“Sebagian besar adalah pengungsi yang melarikan diri dari perang, teror, tapi kami tidak bisa melupakan bahwa Daesh (ISIS) ada di sana dan orang-orang barbar ini telah menunjukkan bahwa dia mampu menebarkan ancaman mereka,” ungkap Menteri Dalam Negeri Jorge Fernandez Diaz kepada harian ABC, hari Senin (7/9).
“Bagaimana bisa kita meragukan bahwa, di antara arus ini, orang-orang yang bukan pengungsi bisa menyusup,” tambahnya dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan di surat kabar konservatif tersebut.
Diaz menekankan bahwa “Spanyol tidak akan menolak hak suaka bagi siapa pun,” tetapi “kontrol harus diperkuat dalam menyambut orang-orang ini.”
Kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker pada Rabu akan mengumumkan rencana untuk merelokasi 120 ribu pengungsi di negara-negara UE melalui sistem kuota mengikat.
Dengan munculnya usulan Juncker, Jerman dan Prancis akan menampung setengah dari jumlah pengungsi guna mengurangi beban yang ditanggung Yunani, Italia dan Hongaria, sedangkan Spanyol akan menampung hampir 15 ribu pengungsi, ujar seorang narasumber UE kepada AFP.
PBB mengatakan setengah dari jumlah pengungsi Suriah mengungsi, di mana demonstrasi antipemerintah pada Maret 2011 bertransformasi menjadi perang saudara brutal yang telah menewaskan lebih dari 240 ribu orang. (AFP)
Kesamaan Persepsi Guru dan Orangtua dapat Cegah Kekerasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Co-founder Sehat Jiwa Nur Ihsanti Amalia mengatakan, kesamaan persepsi an...