Menjadi Manusia Ciptaan Baru
“Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.” (Yes. 65:17).
SATUHARAPAN.COM - Hal yang amat signifikan dan interesan dari Allah, Pencipta dan Pengendali Sejarah adalah Ia selalu membawa umat pilihan-Nya menuju pada perspektif masa depan, masa yang baru, era yang baru. Ia, Kuasa Transenden itu, tidak akan membiarkan umat pilihan-Nya terjerembab dalam penjara kekinian yang membelenggu kehidupan mereka, sehingga mereka tidak mampu menatap ke depan. Ia mengajak umat untuk memahami bahwa hidup itu tidak selalu berakhir dan selesai di era kekinian, tetapi senantiasa terbuka lahirnya sebuah masa depan, perspektif keakanan yang menguak harapan baru.
Sejarah umat Israel sebagai umat pilihan Allah diwarnai oleh skema yang hampir selalu mengalami pengulangan. Dalam Kitab Hakim-Hakim misalnya, terdapat pengulangan skema: Israel memberontak-Allah menghukum-Israel menjerit mohon ampun-Allah mengampuni. Itulah gambaran tentang pembangkangan umat Israel dan kedegilan umat pilihan terhadap Allah yang berulang didemonstrasikan di depan publik di zamannya. Kondisi seperti itu selalu happy end, karena Allah mengampuni mereka, menebus mereka.
Kitab Yesaya 49 ini, yang dalam studi Perjanjian Lama termasuk dalam Yesaya II/Deutero Yesaya dan ditulis lebih kurang pada 540 SM, sebenarnya memotret kehidupan umat Israel pada bagian akhir zaman Pembuangan. Kitab Yesaya II terfokus pada janji Allah untuk membebaskan umat Israel dari posisinya sebagai umat yang dibuang dan memasuki era baru dalam hidup mereka. Allah yang digambarkan dalam Yesaya adalah Allah yang mulia, memiliki power penuh atas alam dan sejarah, berbeda dengan dewa-dewa yang hanya memiliki kuasa semu. Allah amat concern dengan derita yang dialami umat Israel, sehingga Ia dengan cara dan kuasa-Nya serta sesuai dengan kairos-Nya akan memberikan pembebasan bagi Israel.
Ayat yang dikutip di bagian awal tulisan ini memberikan gambaran yang eksplisit dan defenitif tentang kesiapan Allah. Ia mengasihi umat pilihan-Nya. Bukan kasih yang verbalistik apalagi platonis, tetapi the real love, yang mewujud dalam tindakan (action). Ia menyatakan bahwa langit baru dan bumi baru akan diciptakan. Israel bukan sekadar dipindah secara bedol desa, dari locus pembuangan ke tanah airnya, tetapi langit baru dan bumi baru memang sengaja diciptakan bagi Israel. Sebuah tatanan dunia baru disiapkan bagi umat pilihan. Bukan hanya dimensi fisikal yang disentuh Allah, melainkan juga aspek non fisik. Ia katakan hal-hal yang dulu tidak diingat lagi tak timbul lagi dalam hati. Ya, pemberontakan Israel dan ujaran kebencian Israel terhadap Allah sudah dilupakan. Agar pembaruan itu terjadi sepenuh-penuhnya tanpa dendam, tanpa memori dan akar pahit, maka semuanya ini harus disimpan dalam grand file Sang Kuasa Transenden.
Lesson learn dari bacaan ini memberi inspirasi sekaligus penguatan baru bagi kita yang kini hidup di tengah empasan dan turbulensi dunia. Allah yang kita panggil Bapa dalam Yesus Kristus menciptakan langit baru dan bumi baru bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya, dan kita adalah ciptaan baru (2 Korintus 7:15)oleh dan di dalam Dia.
Kebaruan kita terjadi karena kuasa dan anugerah-Nya; kebaruan itu sudah mulai terbukti kini dan di sini, di civitas terrena, dan akan dicapai puncaknya di civitas dei, dalam tatanan baru yang mengalami restorasi. Itulah sebabnya, umat dan komunitas kristiani sebagai ciptaan baru sejatinya harus mewujudkan sikap etik yang baru, yang tidak terkontaminasi oleh virus dunia sekuler. Mari mewujudkan hati yang baru, etik baru yang unggul dan kredibel di degup dunia yang sedang menyongsong parousia.
Tatkala fajar Tahun Baru 2022 bersinar berbinar menerangi jagatraya maka kita umat Kristen harus benar-benar menampilkan Ciptaan Baru, mempraktikkan habitus baru sehingga makin banyak orang melalui kita mengenal dan percaya kepada Yesus Kristus Juruselamat Dunia.
Tahun Baru 2022 harus menyalakan semangat baru bagi kita untuk menampilkan kekeristenan yang cantik, elegan, yang mengedepankan diksi-diksi santun,sejuk sehingga melaluinya dunia yang adil, damai, berkeadaban mewujud ditengah sejarah.
Selamat Tahun Baru. Selamat membangun NKRI yang majemuk.
God Bless Us
God Bless NKRI!
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...