Menkeu Ungkap 3 Tantangan Mengumpulkan Pajak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Keuangan, Bambang Brojonegoro, mengatakan tantangan yang dihadapi dalam mengumpulkan pajak ada tiga hal yaitu, menjamurnya perusahaan internasional, keterbukaan transaksi keuangan, serta munculnya ekonomi digital.
"Bukan Indonesia saja yang sulit dalam mengumpulkan pajak tetapi banyak negara juga menghadapi hal yang sama dengan Indonesia," kata dia di Jakarta seperti dilansir dari kemenkeu.go.id pada hari Senin (30/5).
Dia mengatakan tantangan yang pertama dalam mengumpulkan pajak yaitu semakin banyaknya perusahaan multinasional dan beroperasi di banyak negara, maka akan menimbulkan pertanyaan apakah sudah membayar pajak perusahaan tersebut dimasing-masing negara.
"Perkembangan ekonomi global dan kemajuan teknologi menjadi salah satu pencetusnya membuat semakin banyak perusahaan di berbagai negara," kata dia.
Dia juga mengatakan, hal yang kedua tantangan yang dihadapi yaitu, semakin globalnya transaksi keuangan, pergerakan modal menjadi lebih cepat mengalami perpindahan.
“Bukan cuma pindah antar instrumen keuangan tapi juga antar negara. Dan ini jadi permasalah sendiri ketika bicara dimana transaksi pajaknya itu akan dikenakan, karena perputaran yang cukup cepat,” tambah dia.
Dan yang terakhir kata dia, yang menjadikan isu pada pengumpulan pajak menjadi kompleks adalah munculnya ekonomi digital.
“Selama ini kita kenal ekonomi yang jelas wujudnya, misal ke pasar kita jelas apa yang dibeli dan harganya. Saat ini dengan kemajuan teknologi dan informasi, maka transaksi yang selama ini fisik menjadi transaksi di dunia maya. Hal ini menjadikan pemilik pajaknya tidak jelas, apakah negara tempat berdiri perusahaan atau negara asal perusahaan,” kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...