Mentan: Bulog Harus Jadi Stabilisator Beras
MALANG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, peran Bulog harus menjadi stabilisator beras untuk menjaga harga di tingkat produsen dan konsumen.
"Saya harapkan Bulog bisa menjadi stabilisator bukan `inventory` atau tempat persediaan barang saja, agar tidak ada lagi lonjakan harga beras seperti yang saat ini sedang terjadi," kata Mentan saat melakukan kunjungan kerja di Malang, Rabu (25/2).
Ia mengatakan, apabila sistem penyaluran beras bagus maka tidak akan terjadi lagi kenaikan harga beras di Indonesia yang saat ini mencapai Rp 12.000 per kilogram.
"Semua stok beras di Bulog aman, kemarin Presiden juga sudah cek ada 1,4 juta ton beras di gudang Bulog Jakarta yang jadi masalah sekarang bagaimana mekanisme di lapangan terkait penyalurannya," kata Mentan.
Menurutnya, untuk menurunkan harga beras tersebut, pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Bulog untuk menyalurkan beras ke daerah-daerah yang bermasalah.
"Namun, saya optimis harga beras akan normal kembali, karena sudah ada arahan dari presiden untuk menyalurkan beras sebanyak 300 ton," katanya.
Sebelumnya, pada Minggu (22/2) lalu, Kementerian Koperasi dan UKM, akan bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan, untuk memberdayakan koperasi-koperasi pasar yang ada untuk membantu penyaluran beras di setiap pasar.
Menurut Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Prayoga, dengan adanya koperasi pasar diharapakan tidak ada lagi yang namanya masalah mafia beras, karena koperasi-koperasi tersebut mempunyai anggota dari pasar itu sendiri.
"Sistem penyalurannya akan jelas, karena beras yang sampai di pedagang pasar tersebut, harganya sesuai dengan pemerintah dan bukan beras oplosan yang selama ini sering dilakukan oleh mafia," kata Prayoga di Jakarta, Sabtu (22/2) lalu. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...