Mentan Klaim Antisipasi El Nino Sejak Awal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim, pihaknya telah mengantisipasi dampak el nino sejak awal, yaitu pada Januari lalu.
Sejumlah upaya antisipasi yang dilakukan antara lain, pendistribusian pompa air dan perbaikan irigasi tersier.
"Sejak Januari kami siapkan 21.000 unit pompa air, dan sudah terdistribusi ke seluruh Indonesia. Kami juga sudah memperbaiki 1,3 juta hektare irigasi tersier," kata Amran dalam jumpa pers tentang penanggulangan bencana kekeringan di Jakarta, Senin (10/8).
Khusus untuk menindaklanjuti daerah pertanian yang endemik kekeringan, pihaknya dengan koordinasi kementerian dan lembaga lainnya akan melakukan hujan buatan sebagai upaya penanggulangan dampak el nino.
"Khususnya daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Lampung dan Nusa Tenggara Barat," katanya.
Lebih lanjut, Amran mengatakan lahan pertanian Indonesia berpotensi mengalami kekeringan hingga 200.000 hektare setiap tahunnya.
Namun, ia menegaskan Indonesia tidak mengalami kekeringan khusus untuk tanaman padi tahun ini lantaran hingga Agustus 2015 sekitar 76,3 persen dari 14 juta hektare lahan telah panen.
"Yang perlu jadi perhatian serius adalah masa panen di puncak kekeringan yakni pada September-Oktober mendatang. Tapi luasnya hanya 2 juta hektare atau sekitar 15 persennya," katanya.
Ada pun sisa 8 persen lahan panen pada November - Desember mendatang dipastikan sukses karena sudah memasuki musim hujan.
"Penting sekali perhatikan yang 15 persen tadi. Mudah-mudahan pusonya tidak lebih dari 100.000 hektare, itu masih angka aman," katanya menekankan pentingnya melakukan antisipasi awal, karena bisa memberikan tambahan panen lahan hingga 400.000 hektare saat terjadi puso 97.000 hektare pada tahun 1998.
Pemerintah Akan Lakukan Hujan Buatan Tanggulangi Kekeringan
Sementara itu Pemerintah , akan melakukan hujan buatan di beberapa titik dalam upaya penanggulangan bencana kekeringan yang terjadi pada musim kemarau 2015.
"Insya Allah, dalam waktu dekat kita akan melakukan hujan buatan, satu dua hari ini kita persiapkan," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam jumpa pers penanggulangan bencana kekeringan nasional 2015, di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (10/8).
Amran mengatakan, hujan buatan akan dilakukan di sejumlah titik endemis wilayah Indonesia, yang mengalami kekeringan seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Lampung dan Nusa Tenggara Barat.
"Daerah-daerah itu jadi sekala prioritas sasaran hujan buatan," katanya.
Amran menjelaskan, upaya tersebut juga merupakan hasil rapat koordinasi dengan Kapolri, Panglima TNI, Menteri Perdagangan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono, dalam kesempatan yang sama, mengatakan, hujan buatan digelar atas kerja sama dengan TNI.
Hari mengatakan, pihak TNI sudah membantu menyiapkan dua pesawat Hercules dan dua Cassa.
Ada pun Kementerian Pertanian, akan mengerahkan pesawat Cassa milik kementerian dalam kegiatan tersebut.
"Kami harap satu dua hari ini sudah bisa terbang di area tersebut. Kami juga akan datang ke sana," katanya.
Hari menambahkan, pemerintah menyiapkan dana Rp200 miliar, untuk tahap pertama upaya penanggulangan kekeringan.
"Semoga itu semua terdukung ketersediaan awan, di samping semua yang disiapkan di darat," katanya.
Kementan bersama sejumlah kementerian dan lembaga, membuka Pos Komando Bencana Kekeringan Nasional 2015. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...