Menurut DPR, Produsen Alutsista Masih Banyak Selain Brasil
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mendukung TNI tidak membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista) dari Brasil. Menurut dia, hal ini dapat dilakukan sebagai ungkapan kecewa Pemerintah Indonesia pada Presiden Brasil Dilma Rousseff yang membatalkan penerimaan surat kepercayaan Duta Besar Indonesia untuk Brasil secara sepihak
Politisi Partai Golkar itu berpandangan masih banyak produsen alutsista yang mumpuni seperti halnya negara-negara dibagian Eropa Timur dengan karakteristik sesuai kebutuhan diwilayah Indonesia.
"Jadi, gak masalah kalau tidak membeli dari Brasil. Banyak negara pecahan Uni Soviet (sekarang Rusia) seperti Ceko Slovakia, Polandia dan produsen lainnya yang punya produk militer yang bagus," kata Tantowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/2).
Dia menjelaskan jika kerja sama di bidang alutsista dengan Indonesia tidak mudah. Karena terdapat berbagai kebijakan yang belum tentu disepakati negara produsen altusista dengan apa yang diajukan oleh Indonesia. "Kita boleh beli alutsista harus ada transfer teknologi dan konten lokalnya. Ini, tidak semua negara mau. Kita coba, memenuhi kebutuhan alutsista tanpa ketergantungan terhadap negara manapun," ujar Tantowi.
Beralih Pembelian Alutsista
Pendapat senada diucapkan Ketua DPR Setya Novanto meminta TNI bersiap mengalihkan pembelian alutsista dari Brasil ke negara produsen lain. Pasalnya, kata dia, Indonesia saat ini tidak ketergantungan dalam pemenuhan alutsista kepada satu negara saja. "Jadi tidak masalah jika mengalihkan pembelian dari Brasil ke negara lain," ujar dia.
Novanto melanjutkan, hubungan bilateral perdagangan Brasil-Indonesia hanya 4 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp 51 triliun pada 2014. Jumlah tersebut tidak sampai satu persen dari total perdangan Brazil dengan negara-negara lain sebesar 454 miliar dolar Amerika Serikat (Rp 5.871 triliun). Sehingga apabila perdagangan Brasil dengan Indonesia terhenti, tidak berpengaruh signifikan.
Oleh karena itu dia menyarankan agar TNI bersiap untuk mengalihkan pembelian alutsista ke negara lain. Namun dia mengingatkan perlu adanya pengkajian mendalam soal kontrak pembelian alutsista yang telah disepakati dengan Brasil.
Novanto menambahkan mengatakan jika Rusia saat ini merupakan salah satu negara mitra dalam pemenuhan alutsista TNI. Disamping itu dia mengungkapkan hubungan pemerintah dan parlemen kedua negara telah terjalin semakin membaik.
"Pemimpin DPR sudah bertemu dengan Rusia. Kita bicara banyak terkait alutsista dan investasi. Kita beli alutsista seperti Sukhoi dari Rusia. Selain itu, Rusia juga akan berinvestasi sebesar 196 juta dolar di Indonesia," kata Ketua DPR periode 2014-2019 itu.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...