Merkel: Hadapi Teroris dengan Kasih dan Persatuan
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Kanselir Jerman, Angela Merkel, hari Sabtiu (31/12) dalam pesan menyambut tahun baru meminta warga Jerman memegang teguh nilai-nilai demokrasi dalam menghadapi teror oleh kelompok militan. Dia mendesak mereka untuk melawan "pembunuh yang penuh kebencian" dengan kasih sayang dan persatuan.
Jerman kurang dari dua pekan lalu menghadapi tragedi serangan teror oleh pencari suaka asal Tunisi yang menabrakkan truk ke pasar Natal di Berlin. Serangan itu membunuh 12 orang dan melukai puluhan lainnya. Dalam pidatonya Merkel mengakui hal itu "pahit dan memuakkan" bahwa serangan itu dan serangan pada bulan Juli dilakukan oleh pencari suaka.
Namun demikian, dia tetap bertahan dengan keputusannya pada bulan September 2015 untuk membuka tangan bagi puluhan ribu orang yang melarikan diri dari perang di negara-negara yang sebagian besar Arab dan Muslim.
"Ketika kita melihat gambar Aleppo di Suriah yang dibom, kita harus mengatakan sekali lagi betapa penting dan benar bagi kita untuk membantu mereka yang membutuhkan perlindungan kita, untuk menemukan jalan mereka di sini, dan untuk mengintegrasikan," katanya, dikutip AFP.
Merkel mengatakan, melalui nilai-nilai kemanusiaan dan keterbukaan, Jerman harus melihat ke bawah pada mereka yang mendukung kebencian.
"Kita melanjutkan hidup dan bekerja, kita memberitahu para teroris: Anda adalah pembunuh penuh kebencian, tetapi Anda tidak akan menentukan bagaimana kami hidup dan ingin hidup, kita merdeka, penuh kasih dan terbuka," katanya.
Merkel berada di bawah tekanan atas kebijakan liberalnya menerima pengungsi, di mana Jerman menampung sekitar satu juta orang dalam dua tahun terakhir, dan menghadapi masyarakat yang makin terpolarisasi.
Dua serangan teroris yang terjadi pada bulan Juli oleh pencari suaka, dan serangan 19 Desember telah membangkitkan keberanian kritikus populis sayap kanan.
Namun pemimpin Jerman itu berjanji bahwa pemerintah pada tahun 2017 "akan dengan cepat menempatkan dan menerapkan perubahan politik atau hukum" untuk menutup setiap celah keamanan, setelah serangan truk di Berlin dinilai sebagai kegagalan serius.
Dia memperingatkan juga untuk menempatkan kelompok orang tertentu di bawah pengawasan.
Merkel juga menyebut para kritikus populis yang dikatakan sebagai mendapat gambaran yang "terdistorsi" tentang demokrasi. Menurut dia, sistem itu "kuat, dan memungkinkan setiap orang untuk bertindak, dan berpartisipasi.’’
"Kritik yang damai dan menghormati individu, yang mencari solusi dengan kompromi, dan tidak mengecualikan seluruh kelompok," katanya. Dia mendesak politisi untuk tidak melupakan prinsip-prinsip yang memandu untuk pemilu tahun 2017.
Editor : Sabar Subekti
BRIN: Duri Landak dapat Jadi Gel Penyembuh Luka
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset terhadap manfaat ...