Merkel Sebut Aturan Suaka Eropa “Kuno”
LUXEMBOURG, SATUHARAPAN.COM – Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan pada hari Rabu (7/10) bahwa aturan suaka Uni Eropa ‘kuno’ karena telah menetapkan negara-negara Uni Eropa tempat imigran pertama kali tiba yang harus bertanggung jawab mengurus klaim pengungsi.
Peraturan itu juga memaksa negara-negara di garis terdepan seperti Italia dan Yunani untuk menampung migran paling banyak.
“Bentuk peraturan Dublin untuk masa ini sudah kuno,” kata Merkel dalam pidato bersama dengan Presiden Prancis, Francois Hollande, di hadapan Parlemen Eropa. Dia juga meminta kepada Hollande untuk menerbitkan suaka baru yang lebih ‘adil’.
Singkatnya, pidato yang berfokus pada krisis pengungsi, Merkel mengatakan Eropa perlu mengubah cara berhubungan dengan pengungsi baik di dalam dan di luar perbatasan.
“Kita harus mengarahkan dan mengembangkan kebijakan luar negeri kita agar lebih kuat terhadap penyelesaian konflik dan memerangi hal-hal yang menyebabkan orang-orang ini lari,” kata Merkel.
“Kita bisa melindungi wilayah kita jika kita melakukan sesuatu terhadap krisis yang terjadi di depan mata kita.”
Dia menambahkan bahwa tidak ada satupun dari mereka (pengungsi) yang dengan mudah meninggalkan tanah air mereka bahkan para migran yang berlatar belakang ekonomi.
“Eropa harus memprioritaskan orang-orang yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan dalam sistem suakanya,” kata Merkel.
Jerman menjadi incaran banyak orang yang melarikan diri dari perang dan yang hidupnya menderita. Negara dengan perekonomian terbesar di Eropa itu diperkirakan akan kedatangan sekitar 800.000 hingga satu juta imigran tahun ini. (thelocal.de)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...