Mesir akan Segera Bebaskan Jurnalis Kanada
OTTAWA, SATUHARAPAN.COM - Pembebasan jurnalis Kanada-Mesir Mohamed Fahmy dari sebuah penjara di Mesir “akan segera- terjadi”, kata Menteri Luar Negeri Kanada John Baird pada Senin (2/2), sehari setelah seorang koleganya dari Al Jazeera dibebaskan.
Mohamed Fahmy adalah seorang produser televisi di Al Jazeera dan CNN juga kontributor New York Times. Dia memegang kewarganegaraan ganda Kanada dan Mesir. Ketika ia ditangkap, ia selaku kepala biro Al-Jazeera di Kairo.
Juru bicara Baird mengonfirmasikan pernyataan tersebut, yang disampaikan kepada stasiun penyiaran publik Kanada CBC, namun menolak untuk menjelaskan lebih lanjut, saat menteri luar negeri Kanada itu dikabarkan bertemu dengan mitranya di Kairo untuk membahas kasus tersebut.
Fahmy dan dua jurnalis Al-Jazeera lainnya - Peter Greste asal Australia dan Baher Mohamed dari Mesir - ditahan pada 29 Desember 2013 atas dakwaan menyebarluaskan informasi palsu dan dituduh membantu organisasi terlarang yang sudah ditetapkan sebagai organisasi terlarang yaitu Ikhwanul Muslimin.
Mereka diduga memiliki rekaman palsu untuk merusak keamanan nasional Mesir dan untuk membuatnya negara tampak tengah terjadi perang saudara.
Penahanan mereka memicu kecaman global.
Pihak pengadilan memvonis Greste dan Fahmy masing-masing tujuh tahun penjara, dan Mohamed dijatuhi hukuman 10 tahun penjara. Para pendukungnya menyatakan dakwaan itu bersifat politis.
Mahkamah agung Mesir memerintahkan persidangan ulang atas kasus ini.
Greste dibebaskan dan dideportasi pada Minggu (1/2) setelah mendekam di balik jeruji besi di Kairo selama lebih dari 400 hari, di bawah mandat yang dikeluarkan oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi yang memungkinkan pemindahan warga asing yang menjalani persidangan.
Kerabat Fahmy mengharapkan ia juga dapat dideportasi melalui mandat tersebut. (AFP)
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...