Mesir: ''Siswi Nol'' Menjadi Ikon Anti Korupsi
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Mariam Malak, siswi dari Mesir yang dikenal pandai tetapi mendapatkan nilai nol dalam ujian sekolah menengah menjadi ikon anti korupsi di Mesir, meskipun gugatan adanya korupsi ditolak oleh andinistrasi pendidikan setempat.
Mariam Malak adalah siswi yang sekarang di Mesir dijuluki "siswi nol" oleh pers lokal, mendapatkan nilai 97 persen pada semua tujuh bidang studi pada ujian dua tahun lalu. Namun pada ujin Juli lalu di sekolah memengah Thanaweya Amma di Provinsi Asyut, Mesir, dia mendapatkan nilai nol untuk semua bidang studi.
Kasusnya telah menjadi perhatian terhadap integritas pelayanan proses ujian sekolah, terutama mengingat bahwa ujian dalam beberapa tahun terakhir telah dirusak oleh kecurangan yang dilakukan secara sembarangan.
Sebuah komite penyelidikan memerintah Mariam Malak yang mencoba mengembalikan nilai ujiannya. Dia mengklaim bahwa kertas kerja ujian akhir miliknya dialihkan pada siswa lain. Hal itu yang menyebabkan dia mendapatkan nilai nol.
Temuan ini berarti bahwa Malak gagal dalam ujian, meskipun ada tuduhan korupsi dalam kasus ini. Di Mesir, menurut situs berita madamsr.com, hasil ujian sering menjadi penentu masa depan siswa.
Siswa yang gagal pada lebih dari dua bidang studi tidak memiliki kesempatan untuk ujian ulang pada tahun yang sama, dan harus mengulangi tahun terakhir mereka di sekolah menengah.
Malak mengklaim dia adalah korban dari korupsi. Pengacaranya berspekulasi bahwa kertas ujiannya telah dialih dengan nama siswa lain untuk menjamin nilai tinggi bagi putra atau putri dari tokoh yang kuat di sana.
Banding yang diajukan Malak awalnya ditolak pada bulan Agustus sampai otoritas penyelidikan memutuskan bahwa tulisan tangan pada kertas ujian yang menjadi sengketa itu cocok dengan tulisan Malak. Namun dia mengatakan bahwa dia menulis halaman demi halaman dalam ujian, tapi apa yang ditunjukkan pada dia hanya berupa jawaban beberapa baris.
"Ketika saya ditunjukkan apa yang disebut sebagai salinan jawaban saya, saya tidak bisa percaya pada mata saya," katanya.
Ikon Anti Korupsi
Menteri pendidikan merespon kasus ini, namun dengan pernyataan yang menyebutkan bahwa siswa yang membuat tuduhan palsu tentang penipuan akan dilarang kembali mengambil-ujian selama tiga tahun.
Meskipun bandingnya gagal dan respon keras dari kementerian itu, kasus Malak ini telah menarik simpati masyarakat luas. Sebuah kampanye media sosial diluncurkan dengan hastag "Saya percaya Mariam Malak" dan ribuan orang bergabung. Hal itu menunjukkan dukungan mereka kepada siswi itu, bahkan mengubah dia yang disebut ‘’siswi nol’’ menjadi ikon anti korupsi.
Sementara itu, Perdana Menteri Mesir, Ibrahim Mehleb, menemui Malak dan meyakinkannya bahwa dia akan mendapatkan keadilan. Dia menjanjikan untuk "mendukung dia sebagaimana dia putrinya" sampai kebenaran terungkap.
Hindari Masalah Sektarian
Paus Tawadros II dari Gereja Koptik Mesir juga mengundang siswi itu dalam sebuah pertemuan. Namun Malak, yang berasal dari keluarga Kristen Koptik, menolak untuk mengatakan bahwa kasusnya berhubungan dengan agama. Dia mengatakan mengejar hak-haknya melalui sistem hukum, bukan mengubah masalah ini menjadi isu sektarian.
Dengan dukungan publik di belakangnya, banding Malak terhadap putusan awal otoritas penyelidikan kemudian diterima. Jaksa di sana membentuk sebuah komite beranggota lima orang untuk menguji kembali kertas kerja ujian yang menjadi sengketa.
Hasil yang diumumkan pada hari Rabu, menunjukkan panitia menemukan bahwa tulisan tangan pada kertas ujian itu cocok dengan tulisan Malak. Namun temuan ini kembali menimbulkan keraguan di publik.
Menurut surat kabar setempat, Youm7, kepala unit yang bertanggung jawab untuk ujian sekolah menengah di Provinsi Assiut sedang mempertimbangkan gugatan balik terhadap Malak dan keluarganya, dengan menyebut penyalahgunaan dan tuduhan palsu tentang penipuan.
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...