Mesir Tangkap Tokoh Senior Ikhwanul Muslimin
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Polisi Mesir hari Kamis (20/11) menangkap seorang tokoh senior Ikhwanul Muslimin yang merupakan negosiator utama antara pemerintah baru dan kelompok tersebut yang ditengahi oleh Uni Eropa setelah penggulingan Presiden Mohamed Morsi pada Juli 2013, ungkap pejabat keamanan.
Mohamed Ali Bishr adalah salah satu dari anggota terkemuka terakhir Ikhwanul Muslimin yang lolos dari aksi penumpasan oleh otoritas dan telah menjabat sebagai menteri kabinet pemerintahan Mohamed Morsi.
Bishr ditangkap di Nile Delta sepekan sebelum protes massal antipemerintah yang diserukan oleh kelompok radikal, Salafi Front dan menurut pemerintah akan ditahan selama 15 hari.
Sumber keamanan mengatakan bahwa Bish dituduh “menghasut aksi kekerasan,” menyerukan protes massal antipemerintah pada 28 November nanti dan menjadi “anggota kelompok ilegal.”
Abdel Moniem Abdel Maqsud, pengacara pembela untuk Ikhwanul Muslimin, mengatakan bahwa Bishr juga “dituduh melakukan spionase.”
Aksi penumpasan pemerintah terhadap pendukung Morsi, yang digulingkan oleh militer pada Juli 2013, menimbulkan korban jiwa sedikitnya 1.400 nyawa dan memenjarakan lebih dari 15.000 orang.
Ratusan orang juga dihukum mati setelah persidangan cepat.
Morsi dan tokoh terkemuka lainnya menghadapi persidangan dan gerakannya dinyatakan sebagai “organisasi teroris.” (AFP/ahram.org)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...