Shin Bet Klaim Hamas Berencana Bunuh Menlu Israel
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Para pejabat Israel mengatakan, mereka berhasil menangkap empat warga Palestina yang dicurigai berencana membunuh Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman dengan roket anti-tank saat mengunjungi permukiman Yahudi di Tepi Barat, Kamis (20/11).
Rencana Hamas ini disusun di tengah perang di Gaza pada Juli-Agustus lalu. Tersingkap saat Israel dan Presiden Palestina yang didukung Amerika Serikat, Mahmoud Abbas meributkan tempat-tempat ziarah keagamaan di Yerusalem.
Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan Badan Keamanan Shin Bet Israel, Kamis (20/11) mengidentifikasi tiga dari seluruh tahanan sebagai anggota Hamas. Sementara, para tahanan saat diinterogasi mengatakan akan membunuh Lieberman. "akan memberi pesan kepada Israel yang itu berarti bisa mengakhiri perang Gaza."
Namun, Hamas yang menguasai Jalur Gaza—meskipun secara resmi telah diserahkan kepada pemerintah persatuan di bawah Abbas—tidak segera menanggapi tuduhan tersebut.
Shin Bet mengatakan, para tersangka telah didakwa pengadilan militer Israel. Tetapi tidak diketahui, apakah mereka membacakan nota pembelaan atas tuduhan yang dialamatkan ke mereka.
"Empat warga Palestina itu tinggal di dekat pemukiman Nokdim, lokasi kediaman Lieberman. Mereka telah mengobservasi konvoi diplomat dari jauh dan mencoba menembakkan granat berpeluncur roket untuk menyerang," kata Shin Bet.
Shin Bet menggambarkan dugaan rencana pembunuhan sebagai tanda bahwa Hamas, yang ditekan pasukan Abbas di Tepi Barat pada 2007 setelah perang saudara Palestina, mulai meningkatkan kegiatannya di wilayah dan berbatasan Yerusalem Timur.
Hamas menculik dan membunuh tiga pemuda Israel di Tepi Barat pada bulan Juni. Itu memicu orang-orang Yahudi dari Yerusalem membunuh seorang remaja Palestina dan memulai ketegangan kembali di tengah konflik yang menewaskan lebih dari 2.100 warga Gaza dan 73 di pihak Israel.
Akses Israel ke situs Yerusalem perumahan ketiga tersuci masjid Islam dan sisa-sisa dari dua kuil-kuil kuno Yahudi lebih menyakitkan rakyat Palestina, sehingga menyebabkan serangan mematikan yang ditujukan kepada orang-orang Yahudi di sejumlah jalan di kota dan sinagog.
Pembicaraan Israel dengan Abbas tentang deklarasi negara Palestina di Tepi Barat, Gaza, dan Timur Yerusalem berehenti, sejak adanya tudungan dalang dibalik kekerasan yang terjadi.
Hal ini diperdebatkan, namun, oleh aparat keamanan-di antara mereka pasukan AS-yang mendukung pasukan Abbas membatasi banyak ancaman di Tepi Barat. (alarabiya.net)
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...