Meski Didemo, Gereja Santa Bernadette Ciledug Rayakan Natal dengan Aman

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 172 personil aparat kepolisian mengamankan ibadah natal Gereja Santa Bernadette, Kelurahan Pinang, Ciledug, Tangerang Selatan, pada Rabu (25/12) pagi. Hal ini berdasarkan informasi Kapolsek Ciledug, AKP Maryanto, karena pada minggu-minggu lalu memang ada penolakan dari warga untuk kegiatan peribadatan, terutama untuk pendirian bangunan gereja.

“Tahun ini karena sebelumnya ada penolakan terhadap pendirian gereja, jadi ada penambahan personil,” jelas Maryanto.

Dia menambahkan, kalau tahun kemarin jemaatnya lebih sedikit dari tahun ini, tapi berapa banyak pihaknya mengakui tidak tahu pasti. “Berapa banyaknya saya kurang tahu karena memang saya belum bertugas di sini, tapi tahun kemarin aparat polisi yang diturunkan hanya sekitar 30-50 personil.” ucapnya.

Terkait dengan spanduk-spanduk yang berisi kalimat penolakan warga sekitar, Maryanto menuturkan bahwa pihaknya nanti akan dikoordinasikan dengan Forum Komunikasi Umat Beragama, dan nantinya akan diadakan rapat terkait masalah tersebut.

“Warga di sini memang mayoritas muslim, tapi untuk warga yang dikatakan menolak itu warga yang mana, ini yang harus dipilah-pilah dulu. Sementara untuk jadwalnya, saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, karena belum dapat tembusan dari beberapa instansi terkait.” tandas Maryanto.

Menurut Indra Gunawan selaku ketua pelaksana misa natal, terhitung mulai dari tiga minggu sebelum natal, setiap ibadah Sabtu selalu ada demo di sini.

“Entah dari warga sekitar sini atau bukan, yang jelas ada salah satu tokoh masyarakat di Pinang yang berpartisipasi. Demo dilakukan sejak saat kegiatan ibadah berlangsung, dan orasinya setelah selesai misa.” kata Indra. Kendati demikian, Indra mengakui umat tetap antusias dalam mengikuti ibadah natal.

“Kami tetap antusias, tidak punya pikiran negatif, tetap percaya pada aparat keamanan yang sudah menjaga, makanya sampai saat ini Puji Tuhan lancar. Dari semalam (misa malam natal) tidak ada aktivitas-aktivitas penolakan.” lanjutnya.  

Editor : Sabar Subekti