Miliarder Wall Street Terbunuh Saat Bertengkar dengan Anaknya
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Thomas Gilbert Sr, 70, pendiri sebuah lembaga keuangan dengan kekayaan US$200 juta (Rp2,5 triliun) meninggal di apartemennya East Side Manhattan, hari ini (5/1) karena terkena tembakan di kepala. Pihak kepolisian kepada stasiun ABC WABC-TV di New York mengatakan peristiwa itu diduga terjadi ketika dia bertengkar dengan anaknya, Tommy Gilbert, yang sampai saat ini belun diketahui keberadaannya.
Polisi sedang mencari anak Gilbert, sebagai orang yang menurut pihak polisi berkepentingan dengan penembakan.
Tommy Gilbert, 30 tahun, menurut sumber kepolisian,"sedang dicari untuk dimintai keterangan apakah ia memiliki informasi tentang kematian ayahnya."
Istrinya yang sedang kebingungan, menurut sebuah sumber, menelepon 911 pada 15:31 setelah menemukan suaminya terluka parah di kamar tidur. Tidak jelas apakah istri Gilbert ada di rumah pada saat penembakan.
Portir di apartemen mewah itu mengatakan ia melihat Gilbert Sr. sebelumnya hari Minggu.
"Saya membuka pintu. Dia pergi dan datang seperti biasa, "kata portir itu, yang menggambarkan Gilbert sebagai orang yang ramah, sangat baik dan gentlemen.
Thomas Gilbert Sr adalah lulusan Princeton dan Harvard Business School yang telah "menghabiskan 40 tahun karier di Wall Street dengan pengalaman investasi langsung di pasar saham, serta ekuitas, real estate, dan pasar pendapatan tetap," demikian biografi tertulis di situs web perusahaan.
Ia mendirikan Wainscott Capital Partners pada tahun 2011. Lembaga keuangan ini berfokus pada bioteknologi dan industri kesehatan.
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...