Militan ISIS Latih Anak Kazakh Cara Perang
KHAZAKSTAN, SATUHARAPAN.COM – Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah merilis sebuah video propaganda yang disebar di media sosial yang menunjukkan indoktrinasi puluhan anak Khazakh berlatih dengan senapan, seperti dilansir Dailymail, Senin, (24/11).
Video tersebut berjudul ‘Race Towards Good’, diproduksi oleh cabang Media utama kelompok teror, Al Hayat Media Center. Dialog video disusun antara Kazakhstan dan Arab, dengan tiga set sub judul termasuk Inggris.
Film berkualitas tinggi dibuka dengan urutan gerakan lambat dari dua baris pejuang dewasa Kazakhstan, yang bersenjata, jogging bersama di padang pasir. Di antara dua baris, seorang militan mengenakan topi runcing, menunggangi kuda putih dan membawa bendera hitam ISIS.
Semua pejuang mengenakan seragam kamuflase abu-abu, terkecuali pemimpin kelompok yang mengenakan jubah hitam.
Video itu mengkalim: ”Coba lihat saudara baru kita dari tanah Kazakhstan. Mereka menanggapi agresi tentara Salib dan melatih anak-anak mereka, agar tahu betul bagaimana cara yang benar kembali kepada Allah."
Sementara itu, salah seorang pejuang Kazakhstan mengatakan: ”Kami melakukan pelatihan ini sebagai langkah untuk mempersiapkan diri melawan orang kafir non-Muslim dan mushrikin (penganut politeisme) yang menyebarkan kekufuran.”
"Kami juga berperang untuk melawan berbagai tindakan tawaghit (berdosa) dalam segala bentuk yang dihadirkan kaum kafir dan mushrikin," tambahnya.
Dalam video propaganda itu, menunjukkan penarikan anggota baru ISIS direkrut dari pelatihan Kazakhstan dalam program serangan dan menerima pelatihan sniper khusus. Saat beranjak umur, orang dewasa juga dilatih di ruang kelas dan diajarkan menembak menggunakan senapan sniper yang berbeda, termasuk senjata dari Amerika Serikat.
Terlihat jelas para anak-anak yang dilatih "menikmati" aktivitas tersebut. Di sela-sela latihan, mereka kerap berteriak "Allahu Akbar (Allah maha besar)”.
Anak-anak yang kebanyakan berjenis kelamin laki-laki juga diajarkan bagaimana cara membaca dan menulis seperti halnya sekolah pada umumnya. Selain itu, mereka juga diajari bagaimana cara menafsirkan Alquran.
Sedangkan materi kemiliteran, mereka diajarkan bagaimana menjadi sniper dengan senjata canggih, termasuk berkelahi dengan teknik, dan materi taktik lainnya.
"Mereka akan terus berlatih baik secara fisik dan militer sampai mereka benar-benar siap di pertempuran. Dengan izin Allah, mereka akan menjadi generasi penerus kami. Mereka adalah orang-orang yang akan mengguncang bumi dan menyebarkan agama kami ke seluruh penjuru bumi," kata salah seorang pejuang ISIS di Khazakstan.
Tak kalah gentar dengan para seniornya, salah seorang anak yang dilatih mengaku senang mendapatkan ilmu yang memang menjadi kesukaannya. Dalam sebuah wawancara, Abdullah (nama anak itu), menyatakan dirinya siap mati demi apa yang diyakininya.
"Saya senang berlatih disini. Di masa depan, saya akan menjadi penjagal bagi orang-orang kafir. Aku akan menjadi mujahid, Insya Allah,” kata Abdullah.
Dalam video itu juga digambarkan adanya seorang balita yang masih belum bisa berjalan namun sudah mengenakan seragam militer. Ia juga terlihat menggendong senapan tiruan, namun dengan semangat yang sama dengan kakak-kakaknya.
Sementara itu, laporan menyebutkan setidaknya ada sekira 300 warga Kazakhstan yang telah melakukan perjalanan ke Suriah dan bergabung dengan ISIS. Data itu dikeluarkan Komite Keamanan Nasional Kazakhstan.
"150 dari 300 warga Kazakhstan yang telah bergabung Negara Islam adalah perempuan," kata Ketua Komite Keamanan Nasional Kazakhstan, Nurtai Aykayev. (DailyMail)
Editor : Bayu Probo
KIPMI: Vaksin Program Nasional Tidak Mengandung Babi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pembina Komunitas Ilmuwan dan Profesional Muslim Indonesia (KIPMI) dr. Ra...