Militer Israel Dikritik Atas Penembakan Palestina
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Ratusan orang berunjuk rasa di luar gedun pengadilan di Yerusalem terkait seorang prajurit Israel yang terekam video pada pekan lalu menembak mati seorang penyerang Palestina yang terluka di Tepi Barat.
Insiden tersebut telah memecah pandangan di kalangan Israel, terkait wajib militer.
Para pengunjuk rasa, dan beberapa politisi mengkritik Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon, yang mengatakan bahwa tentara itu bertindak secara tidak benar.
Media melaporkan bahwa pengadilan telah memperpanjang penahanan tentara tersebut pada hari Selasa (29/3). Namun pihak militer menolak berkomentar, seperti dilaporkan AP.
Pandangawn warga dan politisi Israel dibelah tentang insiden itu, yang terjadi di tengah enam bulan yang diwarnai serangan oleh warga Palestina dan terjadi hampir setiap hari.
Banyak yang berpendapat bahwa prajurit muda itu dipecat karena dia menduga orang Palestina itu telah menikam seorang prajurit sebelum dia terluka dan ditembak. Ada yang mengatakan mungkin di berusaha meraih bahan peledak.
Sementara pihak lainnya mengatakan bahwa orang Palestina itu berbaring di tanah, dan tidak melakukan apa yang dituduhkan.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...