Militer Mesir dan Ikhwanul Muslimin Sama-sama Serukan Pendukungnya Turun ke jalan
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Pihak militer Mesir maupun kelompok Ikhwanul Muslimin yang mendukung Mohammed Morsi yang dicopot dari kursi kepresidenan menyerukan kepada pendukung mereka untuk mengisi jalan-jalan di kota-kota Mesir, khususnya Kairo.
Situasi ini menimbulkan ketegangan di Mesir. Pihak Amerika Serikat dan Indonesia telah menyampaikan peringatan tentang keamanan ini dan menyarankan warga negara mereka untuk tidak bepergian ke Mesir.
Dilaporkan bahwa pada hari Kamis, kelompok Ikhwanul Muslimin menggelar protes di kota Nasr, sementara kelompok penentang Morsi berkumpul di Lapangan Tahrir. Pihak Militer menyatakan ketegasannya akan menggunakan senjata mereka jika ada aksi yang mereka sebut sebagai penghasut kerkerasan dan teroris. Sementara itu, pihak Ikhwanul Muslimin memperingatkan tentang perang sipil.
"Kami tidak akan melakukan langkah apapun, tapi pasti akan bereaksi keras terhadap setiap seruan untuk melakukan kekerasan atau terorisme hitam dari para pemimpin Ikhwanul atau pendukung mereka," kata seorang pejabat militer kepada kantor berita Reuters.
"Besok kami akan membersihkan Mesir," kata Mohammed Abdul Aziz, juru bicara Tamarod (artinya pemberontak), yaitu gerakan para emuda yang membantu jutaan pawai protes jalanan anti-Morsi yang akhirnya mendorong militer mencopot Morsi pada 3 Juli.
"Ada orang yang membawa senjata di jalan," katanya menambahkan. "Namun kami tidak akan membiarkan ekstremis merusak revolusi kita."
Sementara itu, saksi mata mengatakan helikopter militer telah menjatuhkan selebaran di kawasan di mana kelompok Ikhwanul Muslimin berkumpul. Selebaran itu menyerukan agar rakyat Mesir menahan diri dari kekerasan.
Kementerian Dalam Negeri Mesir diberitakan akan melakukan langkah-langkah penting untuk melindungi warga dan harta mereka.
Editor : Sabar Subekti
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...