Militer: Para Sandera Dibebaskan dari Pemberontak LRA Uganda
KAMPALA, SATUHARAPAN.COM – "Tentara Uganda telah menyelamatkan 45 wanita dan anak-anak, yang ditahan oleh buronan pemberontak Tentara Perlawanan Tuhan (LRA), setelah pertempuran hutan yang sulit dengan mereka," kata tentara, Rabu (13/8).
Dikatakan, mereka dibebaskan dalam dua kelompok terpisah awal bulan ini di Digba, di hutan terpencil timur laut Republik Demokratik Kongo.
"Kami telah menyelamatkan 45 orang dari LRA, dan yang terbaru 32 perempuan dan anak-anak," kata juru bicara militer Uganda, Paddy Ankunda, kepada AFP.
Dia mengatakan, kelompok lain terdiri 13 perempuan dan anak-anak juga telah dibebaskan.
Para pemberontak yang dipimpin warga Uganda itu, menyerang desa-desa, dan memperbudak penduduk, memaksa mereka untuk bekerja sebagai pejuang atau kuli.
"Pembebasan warga sipil, dan penyerahan para pemberontak adalah karena tekanan tentara kita yang telah diberikan kepada pemberontak," kata Ankunda.
Tentara Uganda memimpin pasukan Uni Afrika, yang didukung AS, bertugas menangkap pemimpin LRA, beberapa di antaranya dicari, karena kejahatan perang oleh Pengadilan Pidana Internasional , di Den Haag.
Operasi ini berlangsung, dengan kesepakatan negara-negara di seluruh wilayah itu.
Kepala pemberontak Joseph Kony, yang meluncurkan pemberontakan di Uganda dua dekade lalu, diinginkan oleh Peradilan Kriminal Internasional (ICC), bersama dengan beberapa komandan terkemuka lainnya, berkaitan dengan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pembunuhan, perbudakan seksual dan menggunakan anak-anak sebagai tentara.
Lama diusir dari Uganda, para pejuang LRA sekarang berkeliaran di daerah-daerah hutan Republik Afrika Tengah, Sudan, Sudan Selatan dan DR Kongo. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...