Minim, Keterwakilan Perempuan di Parlemen Jakarta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Rani Maulani, politisi perempuan yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengatakan kepada satuharapan.com bahwa keterwakilan perempuan minim di DPRD DKI Jakarta.
Hal ini dia kemukakan pada Selasa (16/9), seusai sidang paripurna DPRD DKI Jakarta dengan agenda penetapan para pimpinan DPRD, dan masing-masing fraksi.
“Saya sendiri belum tahu ya Mas apa saja masalah untuk perempuan untuk periode ini, saya belum bisa ngasih jawaban pasti karena Keterwakilan perempuan di periode ini tidak menggembirakan,” kata Rani.
Rani merupakan anggota DPRD DKI yang terpilih dari Daerah Pemilihan 9 Jakarta.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra ini mengemukakan bahwa peran perempuan diharapkan dapat maju di kemudian hari.
“Yang pasti sekarang di mana pun tingkat produktivitas perempuan harus ditingkatkan tetapi semuanya kan ke aturan lain-lain, banyak sih yang masih kurang dari parlemen,” tambah Rani.
“Kalau dibanding periode kemarin hampir 30 persen,” tambah Rani menyebut angka yang turun dari jumlah legislator perempuan di DPRD DKI Jakarta.
Sebagai anggota DPRD DKI, Rani memprioritaskan masalah kesehatan apalagi bagi hal anggaran maupun aturan main tentang jaminan kesehatan warga DKI Jakarta. Meski demikian, ia tak lantas mengesampingkan bidang yang menjadi tanggung jawabnya.
Rany mengungkapkan legislator yang dipilih harus bisa membawah amanah dan kenyamanan bagi masyarakat, sehingga masyarakat juga bisa melihat bahwa caleg (calon legislatif) yang dipilih melalui dapilnya benar-benar memiliki kualitas dan mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Sebenarnya sosialisasi untuk perempuan sudah banyak, tetapi sekarang perempuan malah tidak mau memilih pempimpin perempuan,” Rani mengakhiri pembicaraan dengan satuharapan.com.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...