Misi PBB Ingatkan Adanya Gerakan Pemuda Bersenjata di Sudan Selatan
JUBA, SATUHARAPAN.COM - Misi penjaga perdamaian PBB di Sudan Selatan memperingatkan tentang laporan bahwa sejumlah besar pemuda bersenjata bergerak menuju ibu kota, Juba, dan bagian Jonglei Bor.
Misi itu (UNMISS) meminta semua orang berpengaruh untuk meyakinkan mereka agar segera menghentikan dan menghindari kekerasan dan eskalasi krisis lebih lanjut di negara itu.
UNMISS dalam pernyataannya mengatakan bahwa para pemuda dilaporkan bergerak di seluruh negara bagian dan mungkin dengan niat menyerang masyarakat. Pasukan PBB melakukan pengintaian udara di atas Jonglei untuk mengetahui lebih jelas jumlah pemuda bersenjata dan arah ke mana mereka menuju.
Keterlibatan pemuda bersenjata dalam kekerasan akan meningkatkan kegentingan di negara itu, dan memposisikan warga sipil dalam risiko besar menjadi target kekerasan.
Sudan Selatan dalam ancaman eskalasi krisis dengan melibatkan pemuda bersenjata. Hal itu akan menjerumuskan negara dan masyarakat dalam lingkaran setan kekerasan," kata Sekretaris Jenderal Perwakilan Khusus PBB dan Kepala UNMISS, Hilde F. Johnson, Minggu (29/12).
Konflik Etnik
Sudan Selatan yang merdeka setelah memisahkan diri dari Sudan dua tahun lalu terbelit dalam konflik yang ditandai kekerasan etnis. Lebih dari seribu orang tewas dan setidaknya 122.000 mengungsi sejak pertempuran dimulai dua pekan lalu. Sebanyak 63.000 jiwa sekarang berlindung di pangkalan PBB di negara itu.
Konflik meletus setelah Pemerintah Presiden, Salva Kiir, mengatakan tentara yang setia kepada mantan Wakil Presiden, Riek Machar, yang dipecat Juli lalu, melancarkan kudeta. Kiir berasal dari kelompok etnis Dinka dan Machar dari suku Lou Nuer Para pemuda tengah menuju Jonglei Bor adalah kelompok yang setia pada Machar, menurut laporan media.
Utusan itu telah melakukan kontak dengan sejumlah pemimpin politik dan masyarakat , menyerukan keterlibatan mereka untuk mencegah kekerasan.
"UNMISS menyerukan kepada semua pihak yang mempunyai pengaruh pada kelompok pemuda bersenjata untuk meyakinkan mereka untuk segera menghentikan aksi," kata Misi itu.
“Untuk menghindari pertumpahan darah lebih lanjut , pemuda ini harus kembali ke kota-kota mereka, desa-desa dan kamp-kamp ternak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dari krisis di Sudan Selatan,” kata Misi lebih lanjut.
UNMISS menegaskan kembali seruannya untuk dialog antara wakil-wakil dari Pemerintah dan Machar untuk mencapai resolusi damai dan mengakhiri krisis ini. (un.org)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...