Miss America Jadi Sasaran Ejekan Rasis di Media Sosial
NEW JERSEY, SATUHARAPAN.COM Nina Davuluri menjadi kontestan berdarah India pertama yang menjadi pemenang kontes kecantikan Miss Amerika pada Minggu malam lalu (15/9). Dalam penobatan tersebut, banyak sekali rentetan pesan rasis yang ditujukan kepada Davuluri melalui media sosial. Beberapa di antaranya menudingnya sebagai keturunan Arab.
Salah satu pengguna twitter menulis: Ini adalah Miss Amerika, Bukan Miss Luar Negeri. Bahkan ada pula yang menghubungkannya dengan jaringan Al-Qaeda: Miss Amerika atau Miss Al-Qaeda?
Melihat serangan rasis melalui media sosial yang ditujukan padanya, Davuluri menyatakan bahwa ia tak menganggap serius tentang hal itu. Saya selalu menganggap saya adalah warga Amerika, katanya. Ia juga menambahkan bahwa kemenangannya kali ini membuatnya bangga karena menunjukkan keberagaman.
Tidak hanya dia yang pernah menjadi serangan rasis dari masyarakat Amerika. Tetapi pada 2010 silam, Miss USA, Rima Fakih, yang beragama Muslim dan berdarah Libanon juga pernah menjadi sasaran rasis dan mengaitkannya sebagai Islam militan Hizbullah. Dia adalah keturunan Arab-Amerika pertama yang memenangkan mahkota kontes kecantikan tersebut.
Menjabat sebagai Miss Amerika, Davuluri selama satu tahun kedepan akan menjalani masa tugasnya dengan berbagai kegiatan. Ia akan melakukan perjalanan 20 ribu mil setiap bulan untuk membicarakan tentang keberagaman dengan tema, Merayakan Keberagaman Melalui Kompetensi Budaya. (english.alarabiya.net)
Editor : Bayu Probo
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...