Model Baru Pengelolaan Air di El Salvador
EL SALVADIOR, SATUHARAPAN.COM - “Pada masa lalu, semua orang akan mengantre dan mengisi kendi mereka dari tetesan air," kata Hernán del Cid Argueta, yang tinggal di Joateca, di utara-timur dari El Salvador. Ada cukup air untuk minum, tetapi tidak cukup untuk memenuhi tugas-tugas rumah tangga dan kebersihan pribadi, atau untuk ternak dan sayuran, apalagi penghasilan Hernan yang pas-pasan.
Itu adalah situasi umum bagi banyak keluarga, seperti Hernán, yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Torolo. Untuk meningkatkan akses ke air yang berkualitas bagi 800 keluarga yang tinggal di sana, United Nations Development Programme (UNDP), didanai oleh Badan Basque Air (URA) dan Stockholm International Water Institute (SIWI), berupaya untuk meningkatkan pengelolaan air lokal, untuk menjamin akses ke air berkualitas tinggi dan menjaga sumber daya air, melalui pembangunan kapasitas lokal.
Enam kota dipilih untuk tahap uji coba, tank, filter, dan pemasangan pipa pada sumber air yang dilindungi, yang bermanfaat bagi lebih dari 2.000 orang. Tahap uji pertama ini, merupakan model pembinaan pengelolaan air melalui koordinasi antara berbagai bidang, yakni partisipasi masyarakat, pengambilan keputusan kolektif, dan kampanye peningkatan kesadaran.
Proyek itu juga berperan dalam memperkuat kapasitas pemerintah dan dewan kota lokal yang mengelola sumber daya air, dan organisasi nasional yang berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya tersebut, seperti Ministry of Water Supply and Sewerage atau Kementerian Pengairan dan Pembuangan Limbah Air.
Mulai tahun 2012, rencana pengembangan proyek pengelolaan sumber daya air, terjawab melalui lokakarya dan pertukaran pengalaman, dengan berfokus pada manajemen yang transparan, agar beradaptasi dengan perubahan iklim, dan keamanan pangan. Sekarang, lebih dari 300 orang telah dilatih dalam lokakarya yang berkisar dari masalah teknis untuk bertanggung jawab dalam pengelolaan dan audit perusahaan.
Pada saat yang sama, "komite pengelolaan sungai " didirikan, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, sektor swasta, dan komite air. Komite ini telah diberi pengakuan resmi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (MARN) sebagai bagian dari reformasi air.
Tata kelola sumber daya air difasilitasi melalui sistem pemangku kepentingan bersama-sama, masyarakat sipil, perusahaan swasta, dan pemerintah.
Koordinasi yang lebih baik antara lembaga dan organisasi lokal menyebabkan proyek percontohan diakui oleh pemerintah sebagai model nasional, untuk meningkatkan pengelolaan air. Inisiatif ini akan segera direplikasi di DAS lain di El Salvador.
"Bagi UNDP, kuncinya adalah kita menemukan proses koordinasi pemerintah yang menjamin keberlanjutan, kualitas pengembangan pelayanan yang otentik dari individu dan masyarakat," kata stefano Pettinato, Deputi Perwakilan UNDP untuk Belize dan El Salvador.
Inisiatif ini adalah bentuk layanan untuk kerja sama internasional. Organisasi seperti Dana OPEC untuk Pembangunan Internasional dan SIWI, serta program UNDP global, membiayai proyek-proyek baru berdasarkan model tata kelola, keberlanjutan, dalam pengelolaan sumber daya air yang konsisten. The Global Water Solidarity dan French Cooperation Authorities berinisiatif mempromosikan praktik pengelolaan air di tingkat global.
"Saat ini kami menikmati kualitas pelayanan air yang baik, dan kita tahu bahwa kita harus mengurusnya. Kami telah mendidik diri sendiri, telah bertemu dengan asosiasi lain, dan kami telah bertukar pengalaman, "kata Hernán del Cid, yang menjadi bagian dari komite monitoring kotanya. (undp.org)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...