Morsi Hadapi Tuduhan Spionase di Sidang Ketiga
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Presiden Mesir terguling Mohamed Morsi pada Minggu (16/2) menghadapi tuduhan spionase dan melakukan “serangan teror” di Mesir, saat sidang ketiga akan berlangsung.
Kasus pengadilan terbaru itu merupakan bagian dari tindakan keras pemerintah tanpa henti yang menargetkan Morsi dan para pendukungnya sejak dia digulingkan militer pada 3 Juli.
Morsi dan 35 orang lainnya, termasuk mantan ajudan dan para pemimpin Ikhwanul Muslimin, dituduh “melakukan spionase untuk organisasi internasional Ikhwanul Muslimin, sayap militernya dan gerakan Hamas (Palestina).”
Mereka juga dituduh “melakukan serangan teror di dalam negara tersebut terhadap properti milik negara, lembaga dan karyawan mereka untuk menyebarkan kekacauan.”
Jika ditemukan bersalah, para pelaku bisa menghadapi hukuman mati.
Morsi, yang digulingkan militer setelah satu tahun menjalankan pemerintahan bergolak, sudah diadili untuk dugaan keterlibatan dalam pembunuhan pemrotes oposisi pada Desember 2012.
Bersama dengan 130 orang lainnya, termasuk puluhan anggota Hamas dan gerakan militan Syiah Lebanon, Hizbullah, Morsi secara terpisah diadili atas tuduhan terkait dengan upaya kabur dari penjara ketika terjadi pemberontakan yang menggulingkan tokoh paling kuat di negara tersebut, Hosni Mubarak, pada 2011.
Pemimpin yang digulingkan tersebut juga diadili secara terpisah untuk tuduhan “menghina pengadilan”. Tanggal sidangnya belum ditentukan. (AFP)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...