MPU Aceh Imbau Umat Islam Tidak Rayakan Tahun Baru
SUBUSSALAM, ACEH, SATUHARAPAN.COM - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, mengimbau umat Islam agar tidak merayakan Tahun Baru 2016, karena hal tersebut bukan budaya Islam sehingga tidak perlu ditiru.
"Itu bukan budaya Islam jadi tidak perlu dirayakan karena tidak ada manfaatnya bagi kita. Tahun Baru Islam itu adalah 1 Muharam," kata Ketua MPU Tgk H Qaharuddin Kombih kepadaa wartawan di Subulussalam, Rabu (30/12).
Pernyataan itu, disampaikan MPU Kota Subulussalam menjelang berakhirnya tahun 2015 dan memasuki Tahun Baru 2016 pada Jumat (1/1) mendatang. Sudah menjadi kebiasaan sebagian warga di sana ada yang merayakannya, meski mereka beragama Islam, umumnya mereka muda mudi dan anak remaja.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, supaya tidak terjadi lagi, MPU bergerak cepat dengan mengimbau seluruh masyarakat di Bumi Sadakata itu, supaya tidak mengikuti budaya barat yang selalu merayakan setiap pergantian tahun.
"Bagi umat Islam itu tidak penting, saya mengimbau kepada warga agar tidak ada yang merayakan tahun baru Masehi ini dengan membakar petasan saat menjelang pergantian tahun, itu mubazir," kata Qaharuddin.
Sementara bagi umat Kristiani, yang berada di Kota Subulussalam, MPU meminta supaya merayakan tahun baru secara santun, dan tidak menyinggung perasaan umat Islam, apalagi selama ini hidup berdampingan dan menjaga kerukunan umat beragama.
"Situasi yang sudah kondusif sekarang mari sama-sama kita jaga, bagi umat Kristiani yang merayakan tahun baru, mohon tidak berlebihan, rayakan secara santun demi keamaman dan ketertiban kita bersama," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti juga mengimbau warganya supaya tidak merayakan Tahun Baru 2016 dengan menggelar acara keramaian.
Ia menyarankan, masyarakat untuk memperbanyak amalan dengan melaksanakan ibadah di rumah atau di masjid.
"Saya harap, dalam rangkaian tahun baru ini, tidak perlu merayakan, perbanyak saja ibadah, pengajian di rumah," kata Merah Sakti pada saat pembagian zakat, Selasa (29/12).
Walikota juga berharap, kepada kaum ibu perwiritan di Penangggalan, agar turut membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas keamanan, yang saat ini sudah berlangsung kondusif dan tentram.
Hal ini, mengingat di wilayah Penanggalan terdapat warga Nasrasi yang berdomisili di sana, sehingga Walikota meminta warganya supaya menjaga kerukunan umat beragama.(Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...