MUI: Pergantian Tahun Jangan Melakukan Maksiat dan Kemungkaran
PALANGKARAYA, SATUHARAPAN.COM – Malam pergantian tahun identik dengan pesta dan perayaan yang meriah.
Menanggapi fenomena tersebut, Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah mengimbau seluruh umat Islam hendaknya menghindari maksiat dan tidak berlebihan dalam merayakan malam tahun baru Rabu (31/12) nanti.
"Jangan melakukan maksiat dan kemungkaran. Jangan melakukan tindakan yang sia-sia dan mubazir, seperti membakar petasan dan lainnya karena justru menimbulkan banyak mudharatnya," kata Sekretaris Umum MUI Provinsi Kalteng, H Syamsuri Yusup pada Sabtu (27/12).
Perayaan tahun baru menurut Syamsuri biasanya diisi dengan kegiatan-kegiatan yang mubazir. Tidak jarang, perayaan pesta tahun baru diisi dengan hiburan yang berujung pada pesta minuman keras.
Untuk itu, ia berpesan pergantian tahun nanti lebih baik diisi dengan kegiatan bermanfaat seperti introspeksi diri terhadap apa saja yang telah dilakukan di tahun ini sehingga bisa diketahui kekurangannya untuk diperbaiki di tahun depan.
“Kita renungkan apa saja kesalahan yang telah kita lakukan, lalu bertobat dan bertekad untuk tidak melakukannya sehingga di tahun yang baru nanti kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik,” Syamsuri menyarankan.
MUI sepakat dengan penegasan yang disampaikan kepolisian saat apel pengamanan di halaman Markas Polda Kalteng beberapa waktu lalu. Masyarakat diharapkan bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban sehingga daerah kondusif.
"Huru-hara dan segala bentuk tindakan yang bisa memicu munculnya keresahan dan konflik, harus dihindari. Semua pihak diminta saling menghargai dan saling menjaga sehingga kerukunan dan kedamaian selalu tercipta di Kalteng," ujar Syamsuri. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...