Mungkinkah Pelanggan Prostitusi Rp 80 Juta Oknum DPR?
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid tidak menampik salah satu pelanggan bisnis prostitusi bernilai Rp 80 juta ke atas adalah oknum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurut dia, biasanya pelanggan bisnis prostitusi tersebut adalah orang yang memiliki uang dan waktu banyak.
“Saya kira tidak menutup kemungkinan (oknum DPR) menjadi salah satu pelanggan bisnis prostitusi bernilai Rp 80 juta, karena biasanya pelanggan bisnis seperti itu adalah orang yang punya uang banyak, waktu luang, tingkat stress tinggi, dan suka mengaktualisasi diri,” ujar Sodik kepada satuharapan.com, Senin (11/5).
Dia pun mengimbau agar tokoh-tokoh, baik di dunia bisnis, poltik, dan birokrasi bisa menjadi teladan masyarakat. Tentunya dengan menghindarkan diri dari kegiatan seperti ini.
Senada, Anggota Komisi VIII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo tidak menepis kemungkinan adanya penghuni Gedung Parlemen Senayan yang terlibat menjadi pelanggan bisnis prostitusi bernilai Rp 80 juta. Menurut politisi Partai Gerindra itu, sosok-sosok tersebut akan menjadi musuh saat dia memperjuangkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Prostitusi.
“Mereka akan jadi musuh saya saat memperjuangan RUU tentang Prostitusi yang akan memidanakan pengguna jasa,” ujar dia.
Meski begitu, Sara mengatakan sebenarnya para pekerja prostitusi bernilai Rp 80 juta ke atas tersebut cukup pintar mencari pelanggan yang tidak berhubungan dengan ranah politik. Selain itu, menurut dia, banyak pengusaha juga yang berani menggelontorkan dana sebesar itu demi menikmati jasa sang ‘kupu-kupu malam’.
“Tidak perlu cari di DPR, di luar DPR sudah banyak, pengusaha juga banyak,” ujar politisi Partai Gerindra tersebut.
Sebelumnya, Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Wahyu Hadiningrat mengatakan artis berinisial AA yang tertangkap saat melayani seorang pelanggan di Hotel Bintang 5 di Jakarta Selatan merupakan langganan kalangan pejabat, politisi serta pengusaha
"Iya dari berbagai kalangan, cuma kalangan mana saja enggak bisa kami sebutkan satu persatu pejabatnya," kata Wahyu di Mapolres Jakarta Selatan, Sabtu (9/5) lalu.
Pemesanannya bisa dilakukan via alat elktronik yakni BlackBerry Mesenger, Whatsapp Messenger, dan berbagai aplikasi chat lainnya. "Cuma media sosial aja ya, tapi dia enggak bikin situs. Dan sangat privat, soalnya kliennya khusus yang beruang," tuturnya.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...