Museum Joang 45 Lakukan Napak Tilas Proklamasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Museum Joang '45 melangsungkan agenda kegiatan peringatan proklamasi selama tiga hari berturut-turut, dari Kamis (15/8) hingga Sabtu (17/8). Agenda kegiatan ini untuk mengenang kembali peristiwa sejarah bagi para eksponen '45 dan memperkenalkan situs-situs bersejarah bagi para pelajar dan mahasiswa agar tidak melupakan sejarah. Sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan edukatif kultural Museum Joang '45 melalui pengembangan program wisata sejarah.
Kepala Unit Pengelola Museum Joang '45, Imron, mengatakan latar belakang napak tilas, "Museum Joang sebagai cagar budaya punya peran dan fungsi menanamkan nilai-nilai kejuangan kepada generasi muda. Agar generasi muda tidak lupa pada sejarah perjuangan bangsanya. Agar generasi muda mengerti untuk bisa sampai merdeka itu bukan hanya jiwa dan raga,tetapi seluruh harta benda dan anak. Itu kita angkat setiap tahun dalam bentuk menapak tilas sejarah."
Museum Joang '45 dalam memeriahkan agenda napak tilas antara lain dengan ziarah ke Rengasdengklok pada hari Kamis (15/8), tempat pengasingan Bung Karno yang dilakukan sejumlah pemuda; pelbagai lomba dan kegiatan serta acara teatrikal pada hari Jum'át (16/8); mengenang detik-detik proklamasi dan upacara bendera yang dilangsungkan di dua tempat, di Gedong Joang Menteng dan Tugu Proklamasi pada hari Sabtu (17/8).
Ada 24 komunitas yang terlibat bersama Museum Joang '45 melakukan napak tilas proklamasi tahun ini. Menurut Imron, keterlibatan pihak Museum Joang '45 bersama komunitas, sebagai bentuk pihak kedekatan museum dengan masyarakat.
"Karena informasi tentang museum akan efektif sampai kalau disampaikan komunitas," kata Imron.
Lanjutnya, "Napak tilas tahun ini kita kemas sasarannya generasi muda. Tahun ini bukan hanya jalan. Kalau tahun lalu jalan, bagi-bagi kaos, sekarang mereka berlomba. Mereka berlomba, lomba yel. Selain itu mereka berpakaian suasana pejuang '35 sampai '45. Dengan suasana itu kita berharap roh-roh dan nilai perjuangan itu masuk ke dalam dirinya."
Kepada anak muda, Imron memberikan pesannya untuk mengisi kemerdekaan. "Terus kobarkan semangat juangmu, hai generasi muda. Karena semangat juang itu bukan hanya diperlukan pada tahun '45 tetapi semangat juang itu harus ada di diri anda setiap saat di mana pun anda berada. Anda belajar harus punya semangat juang untuk bisa berprestasi. Anda bekerja harus punya semangat juang. Jadi semangat juang harus kita pelihara dalam diri kita."
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...