Muslim Prancis: Pembantaian Tabloid Charlie Hebdo, Barbar
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Pemimpin Muslim Prancis mengecam keras penyerangan terhadap kantor tabloid di Paris, Charlie Hebdo, yang menewaskan 12 orang sebagai aksi “barbar” dan serangan terhadap kebebasan media dan demokrasi.
“Aksi sangat barbar ini juga sebuah serangan terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat,” kata Dewan Muslim Prancis (French Muslim Council atau CFCM) dalam sebuah pernyataan.
Lembaga itu mewakili komunitas Muslim Prancis, yang merupakan komunitas terbesar di Eropa dan diperkirakan berjumlah antara 3,5 juta hingga lima juta orang.
Dua hingga tiga pria bersenjata berat yang menyerbu kantor tabloid mingguan Charlie Hebdo, sasaran dari sejumlah serangan sejak menerbitkan kartun Nabi Muhammad pada pertengahan 2000-an, meneriakkan slogan-slogan Islamis saat mereka melepaskan tembakan.
Presiden CFCM Dalil Boubakeur, yang memimpin Masjid di Paris, berencana mengunjungi lokasi kejadian penyerangan, ujar pengikutnya.
Dewan Muslim itu juga menyerukan semua pihak bersikap tenang dan mengimbau penganut Muslim untuk mewaspadai manipulasi para ekstremis.
“Dalam situasi internasional tegang ini yang dipicu oleh kegilaan kelompok teroris yang mengaku mewakili Islam secara tidak benar, kami mengimbau kepada semua pihak yang melekat dengan nilai republik ini dan demokrasi untuk menghindari provokasi,” ujarnya.
Komunitas Muslim harus mempraktikkan “kewaspadaan luar biasa terhadap kemungkinan manipulasi dari kelompok-kelompok ekstremis,” ia menambahkan.
Sebuah pernyataan terpisah dari organisasi yang dekat dengan Ikhwanul Muslimin, Uni Organisasi Islam Prancis (Union of French Islamic Organisations atau UOIF), juga mengecam “secara tegas aksi kriminal dan pembunuhan keji ini.
EU Berjanji Perangi Teror Setelah Serangan Paris
Uni Eropa mengutuk keras serangan pemberontak terhadap kantor satu majalah satir di Paris di mana 12 orang tewas Rabu, mengungkapkan solidaritas dengan Prancis dan menjanjikan perjuangan melawan terorisme.
Donald Tusk, presiden baru Dewan Eropa, kelompok yang memimpin 28 negara Uni Eropa, mengatakan dia “terkejut” dengan serangan terhadap kantor mingguan Charlie Hebdo itu.
“Uni Eropa berdiri di samping Prancis setelah tindakan mengerikan ini. Ini adalah serangan brutal terhadap nilai-nilai dasar kita dan terhadap kebebasan berekspresi, pilar demokrasi kita,” kata mantan perdana menteri Polandia itu dalam pernyataan.
“Perang melawan terorisme dalam segala bentuknya harus terus berlanjut.”
Jean-Claude Juncker, presiden Komisi Eropa, tangan eksekutif 28-negara Uni Eropa, juga mengatakan ia sangat terguncang oleh “serangan brutal dan tidak manusiawi” itu.
“Ini adalah tindakan yang tak tertahankan, tindakan barbarisme yang menantang kita semua sebagai manusia dan Eropa,” kata Juncker dalam satu pernyataan, mengungkapkan “solidaritas tertinggi” dengan Prancis.
Polisi Prancis melancarkan perburuan besar setelah orang-orang bersenjata meneriakkan slogan Islam menyerbu kantor majalah itu, yang telah memicu kemarahan umat Islam di masa lalu karena menerbitkan kartun Nabi Muhammad SAW. (AFP)
Jaktim Luncurkan Sekolah Online Lansia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur meluncurkan Sekolah Lansia Onl...