Loading...
EKONOMI
Penulis: Bayu Probo 15:28 WIB | Rabu, 25 Maret 2015

Naik Shinkansen, Presiden RI Bujuk Toyota Tambah Investasi

Presiden Joko Widodo berdiri di antara pemimpin bisnis Sadauiki Sakakibara (kiri) dari Keidanren dan Akio Mimura (kanan) dari Kamar Dagang Jepang di Tokyo, 24 Maret 2015. Presiden sedang melakukan kunjungan empat harinya ke Jepang. (Foto: AFP/ Yoshikazu Tsuno)

NAGOYA, SATUHARAPAN.COM – Dengan mengendarai kereta supercepat Shinkansen Nozomi 311, Presiden Joko Widodo mengunjungi pabrik Toyota di Nagoya, Rabu (25/3).

Jokowi—panggilan akrabnya—dan rombongan mengunjungi pabrik Toyota di Nagoya berangkat dari Stasiun Tokyo pada sekitar pukul 08.53 waktu setempat. Dengan kereta supercepat Shinkansen Nozomi 311, perjalanan Presiden bisa ditempuh hanya dalam waktu 1 jam 40 menit. Jarak tempuh 353 km.

Saat tiba di Nagoya, Presiden dan rombongan disambut oleh Gubernur Nagoya Aichi dan sejumlah pejabat di daerah itu.

Di Toyota Assembly line, Presiden bertemu dengan tujuh orang Indonesia yang sedang magang.

Di Pabrik Toyota Machimoto Nagoya, Jokowi mengatakan Toyota telah sepakat menjadikan Indonesia sebagai “product service” yang orientasinya ekspor.

“Dan disanggupi akan ditingkatkan (ekspornya) tiga kali lipat,” katanya.

Ia menambahkan total investasi Toyota sebesar Rp 20 triliun di Indonesia diharapkan bisa memacu investor lain untuk turut serta masuk ke Indonesia.

“Kalau ini masuk, yang lain akan ikut karena ini membangun kepercayaan,” katanya.

Perkuat Investasi

Mendag Rachmat Gobel mengatakan kunjungan ke Toyota sebagai salah satu rangkaian kunjungan kenegaraan ke Jepang diharapkan mampu memperkuat investasi perusahaan otomotif itu di Indonesia.

“Ini tentu kami harap Toyota dapat menjadi duta investasi Jepang ke Indonesia karena sejarah investasinya yang cukup panjang di Indonesia,” katanya.

 “Maka, kami datang ke sini untuk meyakinkan mereka bahwa Indonesia pantas menjadi basis produksi ekspor produk otomotif ke dunia,” Ia melanjutkan. “Success story-nya juga cukup panjang di Indonesia,” kata pemilik PT Panasonic Gobel International ini .

Toyota telah sejak lama berinvestasi di Indonesia dan merupakan salah satu perusahaan otomotif dengan nilai investasi terbesar di dunia.

Mendag berharap Toyota bisa menjadi role model dan menginspirasi perusahaan lain di Jepang untuk berinvestasi atau memperbesar investasinya di Indonesia. Apalagi Toyota selama ini dianggap sebagai investor yang besar baik di Indonesia maupun di dunia.

Pada kesempatan itu, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta sejumlah menteri dan pejabat di antaranya Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menlu Retno Marsudi, Mendag Rachmat Gobel, Menteri BUMN Rini Soemarno, Seskab Andi Widjajanto, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan Kepala BKPM Franky Sibarani.

Setelah kunjungan ke Toyota, Presiden dan rombongan akan menuju bandara internasional Chubu Centraair untuk take off menuju Beijing melanjutkan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok pada 27 Maret.

Presiden Jokowi Ingin Ada “Shinkansen” di Indonesia

Saat menumpangi Shinkansen, Jokowi ingin ada kereta super cepat bisa beroperasi di Indonesia. Sebenarnya, perjalanan itu bisa ditempuh dengan menggunakan pesawat namun Presiden memutuskan untuk memilih menggunakan kereta yang di Jepang tercatat belum pernah mengalami kecelakaan sejak pertama dioperasikan hingga saat ini.

Soal rencana pembangunan kereta serupa Shinkansen di Indonesia, Presiden mengatakan hal itu akan segera diputuskan tahun ini.

“Nanti dilihat, kita akan putuskan untuk bangun high speed train. Gak tahu apakah (untuk) Jakarta-Bandung atau Jakarta-Surabaya,” katanya.

Saat wartawan yang turut serta dalam rombongannya bertanya bagaimana rasanya naik Shinkansen Presiden Jokowi hanya tersenyum.

“Gak tahu ya, saya tidur. Habis lihat Gunung Fuji saya tidur,” katanya.

Sepanjang perjalanan dengan Shinkansen Nozomi yang dalam bahasa Jepang kata Nozomi berarti harapan, kereta itu memang melewati wilayah yang memungkinkan penumpang di dalamnya menikmati keindahan Gunung Fuji dengan puncak yang selalu berselimut salju abadi.

Gunung itu menjadi simbol khusus bagi masyarakat Jepang dan merupakan gunung tertinggi di negara berjuluk negeri sakura ini.

Presiden Berdialog dengan Masyarakat Indonesia di Jepang

Malam sebelumnya, Jokowi berdialog dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Jepang dalam kunjungan kenegaraannya ke negara itu.

Presiden hadir ke Balai Indonesia di Tokyo, Selasa malam waktu setempat dan bertemu dengan ratusan masyarakat Indonesia yang tinggal di Jepang dari berbagai kalangan.

“Ini kok ramai banget, pada pegang HP mau selfie. Apa mau urutan saja satu-satu? Kalau ada waktunya tak masalah,” kata Jokowi sambil tersenyum dan disambut tawa oleh hadirin yang berada di aula seluas lapangan badminton itu.

Pada kesempatan itu Presiden meminta beberapa orang yang tampak paling semangat menyambut dan memotretnya untuk naik ke panggung dan memperkenalkan diri.

Jokowi juga sesekali mengomentari bahkan menjawab keluhan masyarakat Indonesia di Jepang termasuk soal rencana pembangunan masjid yang masih kurang dana Rp 5 miliar.

Jokowi pada akhir acara memenuhi janjinya untuk berfoto bersama secara bergantian dengan mereka yang hadir dan masyarakat menyambut dengan antusias.

Masyarakat yang hadir dibagi dalam kelompok-kelompok untuk berfoto bersama Presiden.

Kesempatan itu pun disambut antusias oleh masyarakat yang hadir.

Suhu di luar berkisar 7-10 derajat celcius namun tidak menyurutkan semangat masyarakat Indonesia yang tinggal di Jepang untuk bertemu Presidennya. (Ant)

Baca juga:


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home