NASA Selidiki "Dark Energy" Gunakan Teleskop Mata-mata
SATUHARAPAN.COM - Dua bekas teleskop mata-mata sedang diteliti oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk digunakan dalam misi ilmiah baru di ruang angkasa yang akan mempelajari misteri energi gelap (dark energy). Demikian dikatakan seorang pejabat senior dalam projek itu.
Disebutkan bahwa satelit itu diberikan kepada NASA oleh badan intelijen Reconnaissance Office Nasional. Rencananya akan digunakan dalam projek WFIRST-AFTA (Wide Field Infrared Survey Telescope-Astrofisika Fokus Telescope Assets). Peluncuran direncanakan sekitar tahun 2024, seperti dilaporkan Space.com.
Proyek WFIRST-AFTA bertujuan untuk mulai mempelajari energi gelap yang diduga mempercepat perluasan alam semesta, dan untuk pencarian exoplanet (planet yang mengorbit pada bintang selain matahari).
Dua teleskop mata-mata itu dipertimbangkan untuk digunakan dalam misi ini karena memiliki resolusi yang sama seperti Hubble Space Telescope milik NASA terkenal, tetapi dengan pandangan 200 kali lebih luas.
"Kami menggunakan teleskop ini karena tidak harus memodifikasi, tapi harus mengangkat kembali cermin. Kami juga perlu untuk merancang pesawat ruang angkasa dan instrumen lain yang diperlukan," kata Paul Hertz, kepala astrofisika NASA, mengatakan kepada Space.com.
Sejauh ini para ilmuwan NASA telah menangani masalah lokasi ruang untuk teleskop pertama. Mereka berdebat apakah hal itu harus itu ditempatkan lebih dekat ke Bumi sehingga dapat mengirim data ke para peneliti lebih cepat, atau lebih jauh, sehingga teleskop bisa mendapatkan pandangan yang lebih luas tanpa terhalang oleh planet bumi.
Alternatif ini menyarankan menempatkan teleskop dalam orbit beberapa ribu mil dari Bumi atau pada titik gravitasi bumi-matahari yang stabil sekitar 930.000 mil (1,5 juta km) dari planet Bumi.
Projek ini tampaknya membutuhkan waktu yang lama dan masih menghadapi persetujuan, termasuk anggaran dari NASA.
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...