NASA: Suhu pada Mei Pecahkan Rekor Global
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Suhu pada bulan Mei kembali memecahkan rekor global, saat rekor musim semi terpanas di belahan bumi utara telah mereda, menurut statistik yang dirilis pada Selasa (14/6) oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas program luar angkasa.
“Kutub Arktik secara khusus mengalami suhu panas yang luar biasa, menyebabkan lapisan es di Laut Arktik dan Greenland mulai mencair lebih awal,“ demikian pernyataan NASA.
Alaska, mencatatkan rekor musim semi terpanasnya, dengan selisih yang lebih besar. Di Finlandia, rata-rata suhu pada Mei antara tiga hingga lima derajat celsius lebih panas, dibanding biasanya di sebagian besar wilayah, menurut data dari Badan Meteorologi Finlandia (Finnish Meteorological Institute/FMI).
“Kondisi iklim dari awal tahun sangat membuat kami khawatir,” kata David Carlson, Direktur Program Penelitian Iklim Dunia (World Climate Research Programme/WCRP) Jenewa, seperti dikutip dari AFP.
Pola cuaca El Nino diperhitungkan dalam rekor suhu terpanas pada 2016, tetapi para ahli meteorologi mengatakan, gas rumah kaca yang berasal dari aktivitas manusia, tetap menjadi penyebab utama suhu terpanas.
“Pola cuaca El Nino, hanya menjadi sebagian faktor penyebab. Suhu tidak normal sudah biasa terjadi,“ kata Carlson.
Suhu saat terjadinya fenomena El Nino menyebabkan lebih dari 53 persen wilayah Australia mengalami rekor musim gugur terpanasnya.
Panas di bulan Mei ini bersamaan dengan cuaca ekstrem, terjadinya hujan yang lebat dan tidak normal di seluruh Eropa dan Amerika Serikat bagian selatan, serta kerusakan pada terumbu karang yang meluas dan parah.
Biro Meteorologi Australia, menunjuk cuaca panas sebagai penyebab kerusakan terumbu karang di Great Barrier Reef, yang belum pernah terjadi sebelumnya, demikian seperti yang diberitakan japantimes.co.jp.
AS National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), akan mengumumkan catatan suhu Mei global yang lengkap dalam beberapa hari mendatang.
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...