Negara Teluk Sebut Hizbullah Kelompok Teroris
TUNIS, SATUHARAPAN.COM – Negara-negara Teluk, pada hari Rabu (2/3) menyatakan kelompok Hizbullah Libanon sebagai kelompok "teroris" kelompok, terkait langkah mereka dalam pertempuran organisasi Syiah yang mendukung rezim Suriah.
Enam negara yang regabung dalam Kerja Sama negara-negara teluk (GCC /Gulf Cooperation Council) mengatakan, mengambil tindakan terhadap anggota Hizbullah karena "tindakan bermusuhan dari milisi dengan merekrut orang-orang muda (dari Teluk) dalam aksi teroris," kata Sekretaris Jenderal GCC, Abdullatif al-Zayani, dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP dan Al Arabiya.
GCC menghentikan program senilai tiga miliar dolar Amerika Serikat terhadap Hizbullah bulan lalu untuk pendanaan perlengkapan militer buatan Prancis ke Beirut.
Kelompok Hizbullah didukung oleh Iran, negara yang hubungannya dengan Arab Saudi memburuk tahun ini. Kedua negara berada pada pihak yang berlawanan dalam konflik di Suriah dan Yaman.
Arab Saudi juga memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran setelah demonstran membakar kedutaan dan konsulat Arab Saudi menyusul eksekusi mati terhadap seorang ulama Syiah terkemuka oleh pengadilan Arab Saudi.
Anggota GCC adalah Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Dalam pertemuan di Tunis, ibu kota Tunisia, menteri dalam negeri negara-negara Arab juga mengecam "praktik dan tindakan berbahaya oleh kelompok teroris Hizbullah untuk mengacaukan keamanan dan perdamaian di beberapa negara Arab."
Pernytaan itu menyusul "Deklarasi Tunis" yang dikeluarkan Dewan Uni Menteri Dalam Negeri di ibu kota Tunisia yang mengecaman "segala bentuk terorisme dan semua tindakan terorisme, termasuk yang diarahkan terhadap etnis dan sektarian minoritas." Mereka juga mengecam tindakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstremis dan milisi sektarian.
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...