Nelayan yang Terkatung-katung 13 Bulan di Laut Masih Jalani Perawatan
SAN SALVADOR, SATUHARAPAN.COM - Nelayan asal El Salvador yang terdampar setelah 13 bulan terkatung-katung di Samudra Pasifik, Jose Salvador Alvarenga (37), masih dirawat di rumah sakit, dan memerlukan antidepresan serta obat untuk mengatasi kecemasannya, kata beberapa dokter pada Senin (17/2).
Karena ketakutan Alvarenga terhadap laut, yang sebelumnya menurut dokter terkait dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD), keluarganya juga akan diminta agar menjauhkannya dari air laut saat dia akhirnya keluar dari rumah sakit San Rafael di Santa Tecla, di dekat ibu kota itu.
“Kami akan meminta keluarganya agar menjauhkannya dari laut. Tidak hanya melihatnya, tetapi bahkan suara atau bau yang membuatnya teringat pada laut, mengingatkannya pada semua tragedi yang menimpanya,” papar dokter yang merawatnya, Teerles Ramirez, kepada wartawan.
Dokter belum memutuskan kapan dia bisa keluar, namun Ramirez mengatakan Alvarenga akan membutuhkan perawatan kejiwaan rawat jalan selama sedikitnya enam bulan.
Psikiater yang merawatnya, Angel Fredi Sermeno, mengatakan Alvarenga akan diobati dengan obat antidepresan dan obat antikecemasan.
Beberapa pemeriksaan menunjukkan Alvarenga tidak perlu menjalani operasi, kata Ramirez. Secara fisik ia cukup bugar, dokter tersebut menambahkan.
Jose Salvador Alvarenga terdampar di Kepulauan Marshall setelah 13 bulan terkatung-katung di Lautan Pasifik. Ia bertahan hidup dengan meminum air kencing sendiri, makan daging mentah kura-kura, ikan, dan burung.
Ia berangkat dari Meksiko Selatan pada Desember 2012 untuk ekspedisi menangkap hiu selama satu hari. Ketika perahu fiber glass-nya yang berukuran tujuh meter kehilangan tenaga, ia mulai hanyut hingga terdampar 11 ribu kilometer jauhnya. Temannya sesama nelayan meninggal, dan ia mengatakan terpaksa membuang mayat temannya ke laut. (AFP/Ant/VOA)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...